TRIBUNNEWS.COM - Tim pencari pesawat Malaysia Airlines MH370 dari berbagai negara pulang dengan tangan hampa pada hari kedua penelusuran di selatan Samudera Hindia, Jumat (21/3/2014).
Tim itu berusaha menemukan dua kepingan di suatu titik 2.500 kilometer dari Perth, Australia. Serpihan itu ditangkap radar militer Australia dan tim ingin memastikan apakah serpihan tersebut merupakan bagian dari MH370 atau bukan.
Operasi pencarian akan dilanjutkan hari Sabtu besok, demikian Tribunnews.com mengutip laporan BBC.
Lima pesawat terbang terlibat dalam operasi hari ini, di wilayah lautan seluas 23 ribu kilometer per segi, sekitar 2.500 kilometer dari Perth, Australia.
Cuaca hari ini lebih baik dari cuaca Kamis, hari pertama operasi pencarian.
Operasi pencarian dengan terbang terbatas waktunya, hanya dua jam, mengingat luasnya area pencarian dari jarak dari Perth yang cukup jauh.
Otoritas Keselamatan Maritim Australia mengatakan, kapal Angkatan Laut Australia, HMS Success, dalam perjalanan ke lokasi pencarian.
China mengonfirmasikan telah mengirim tiga kapal Angkatan Laut ke lokasi pencarian.
Kapal dagang Norwegia, yang melayani rute reguler Melbourne (Australia) ke Cape Town (Afrika Selatan) juga dilaporkan menuju lokasi.
Sebelumnya, Australia mengumumkan, dua obyek yang terekam satelit komersial tersebut memiliki panjang sekitar 24 meter dan 5 meter.
Di antara pesawat terbang yang terlibat operasi hari adalah P-3 Orion milik Australia dan satu unit dari Selandia Baru.
Orion, pesawat buatan Lockheed Martin, pernah digunakan mencari kapal selam yang hilang, tetapi pada hari-hari ini lebih kerap dipakai sebagai pesawat patroli maritim.
Pesawat ini juga dipakai membantu penanganan dampak badai Katrina dan bencana kilang minyak BP Horizon. Sensor dari armada P-3 Orion dapat melacak benda-benda di atas maupun bawah permukaan air.