TRIBUNNEWS.COM - Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, Senin (21/4/2014), mengatakan bahwa perilaku kapten dan awak dari kapal Feri Sewol yang tenggelam lima hari lalu dengan 476 orang di dalamnya tidak dapat diterima dan "setara dengan pembunuhan".
"Tindakan kapten dan beberapa anggota kru kapal feri itu benar-benar tidak bisa dimengerti, tidak dapat diterima, dan sama saja dengan pembunuhan," kata Park dalam sebuah pertemuan dengan para pembantu seniornya.
"Bukan hanya hati saya, melainkan hati semua warga Korea Selatan remuk, terkejut, dan marah," kata Park, yang dicela pada Kamis ketika bertemu para kerabat dari ratusan penumpang yang masih hilang, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak sekolah.
Para keluarga korban telah mengecam respons pemerintah terhadap bencana itu. Park mengatakan, makin jelas bahwa Kapten Lee Joon-seok tidak perlu menunda evakuasi para penumpang saat feri mulai tenggelam, dan kemudian "meninggalkan mereka" dengan melarikan diri terlebih dahulu.
Berita Populer
-
-
Langka, Hamas Menyatakan Bersedia Memulai Dialog dengan AS, Siap Lindungi Utusan Trump di Gaza
-
Trump Jadi Presiden, Israel Mulai Penyerbuan Besar-besaran di Tepi Barat, Pemukim Yahudi Beringas
-
Militer Israel Kerahkan Helikopter Apache-Lapis Baja di 'Operasi Tembok Besi' Jenin di Tepi Barat
-
Tewaskan 6 Warga, Serangan Israel di Jenin Ternyata Dirancang untuk Ubah Situasi Keamanan Tepi Barat
-
Dianggap Pengusiran dari Palestina, Kemlu Tolak Rencana Trump Pindahkan Warga Gaza ke Indonesia
Berita Terkini
-
Langka, Hamas Menyatakan Bersedia Memulai Dialog dengan AS, Siap Lindungi Utusan Trump di Gaza
-
Trump Jadi Presiden, Israel Mulai Penyerbuan Besar-besaran di Tepi Barat, Pemukim Yahudi Beringas
-
Militer Israel Kerahkan Helikopter Apache-Lapis Baja di 'Operasi Tembok Besi' Jenin di Tepi Barat
-
Tewaskan 6 Warga, Serangan Israel di Jenin Ternyata Dirancang untuk Ubah Situasi Keamanan Tepi Barat
-
Dianggap Pengusiran dari Palestina, Kemlu Tolak Rencana Trump Pindahkan Warga Gaza ke Indonesia