TRIBUNNEWS.COM - Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, Senin (21/4/2014), mengatakan bahwa perilaku kapten dan awak dari kapal Feri Sewol yang tenggelam lima hari lalu dengan 476 orang di dalamnya tidak dapat diterima dan "setara dengan pembunuhan".
"Tindakan kapten dan beberapa anggota kru kapal feri itu benar-benar tidak bisa dimengerti, tidak dapat diterima, dan sama saja dengan pembunuhan," kata Park dalam sebuah pertemuan dengan para pembantu seniornya.
"Bukan hanya hati saya, melainkan hati semua warga Korea Selatan remuk, terkejut, dan marah," kata Park, yang dicela pada Kamis ketika bertemu para kerabat dari ratusan penumpang yang masih hilang, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak sekolah.
Para keluarga korban telah mengecam respons pemerintah terhadap bencana itu. Park mengatakan, makin jelas bahwa Kapten Lee Joon-seok tidak perlu menunda evakuasi para penumpang saat feri mulai tenggelam, dan kemudian "meninggalkan mereka" dengan melarikan diri terlebih dahulu.
Berita Populer
-
-
Meski Tank-tank Israel Mundur dari Gaza Utara, Serangan Terbaru Buat 40 Warga Palestina Tewas
-
Krisis di Puncak Komando Militer Israel, Panglima IDF Isyaratkan Pengunduran Diri
-
Pakai Kekuatan 'Seadanya', Angkatan Laut Iran Klaim Sukses Usir Pasukan AS di Laut Lepas
-
Brigade Al Qassam Gelar Operasi Penembakan di Ariel Tepi Barat, Sembilan Israel Roboh
-
Serangan Besar Rudal Rusia Hajar Jaringan Listrik Ukraina, Satu Juta Orang Kegelapan dalam Dingin
Berita Terkini
-
Pemberontak Suriah Serbu Aleppo dan Rebut Desa Strategis
-
Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
-
AS Benarkan Ukraina Gunakan ATACMS di Kursk
-
Netanyahu Siap Gencatan Senjata di Gaza dan Bebaskan Sandera tapi Perang Tetap Berlanjut
-
Australia Terapkan Larangan Media Sosial bagi Anak di Bawah 16 Tahun