TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott menunda kedatangannya ke Indonesia pada Sabtu (3/5/2014) di tengah laporan-laporan ihwal masih belum adanya kata sepakat soal para pencari suaka ke Negeri Kanguru itu.
Menurut warta AFP, kantor PM Abbott mengonfirmasi bahwa perjalanan Abbott ke Bali, Selasa (6/5/2014) untuk bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono batal.
"PM Abbott berharap bisa datang pada pertemuan Kemitraan Pemerintahan Terbuka di Bali pada pekan depan atas undangan Presiden Yudhoyono. Sayangnya, PM Abbott tidak bisa hadir dalam kesempatan itu," kata pernyataan kantor PM Abbott.
Sejatinya, andai terwujud, kunjungan Abbott adalah perjalanan kali pertama setelah hubungan kedua negara sejak November tahun silam terganjal oleh informasi penyadapan telepon pada 2009 yang melibatkan Presiden Yudhoyono, istri, dan lingkaran terdekatnya.
Pembatalan kunjungan tersebut mendapat kritik dari partai oposisi Australia, Partai Hijau dan Partai Buruh.
Menurut kedua partai itu, adalah hal ironis kalau PM Abbott memilih tidak hadir di Bali.
"PM Abbott juga tidak menjelaskan alasannya kepada kami," demikian pernyataan bersama kedua partai oposisi tersebut.