TRIBUNNEWS.COM, GAZA CITY - Kelompok Hamas meminta bantuan kelompok Muslim Syiah, Hizbullah, dari Lebanon dalam perjuangan melawan Israel.
Pernyataan itu disampaikan pada Rabu (30/7/2014) di hari ke-23 operasi militer Israel yang sudah menewaskan setidaknya 1.300 warga Palestina.
"Kami harap front Lebanon akan terbuka dan kita akan berjuang menghadapi Israel bersama-sama," kata Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Mousa Abu Marzouk seperti dikutip kantor berita Rusia, RIA Novosti.
Abu Marzouk kemudian mengajak Hezbollah (yang kini tengah membantu rezim Bashar al-Assad di Suriah memerangi kelompok-kelompok teroris) memerangi Israel dari Lebanon selatan yang berbatasan dengan negeri Yahudi itu.
"Tak perlu diragukan lagi bahwa perlawanan dari Lebanon akan sangat berarti," kata Abu Marzouk yang berdomisili di Kairo, Mesir itu.
Dalam pidatonya pekan lalu, pemimpin Hizbullah Sayyid Hasan Nasrullah mengatakan kelompoknya akan mendukung perlawanan Gaza terhadap Israel.
Untuk diketahui, Hizbullah (Partai Allah/Partai Tuhan) adalah organisasi politik dan paramiliter dari kalangan Islam Syiah yang didirikan tahun 1982 di Lebanon.
Mereka memunyai pengaruh besar dalam politik Lebanon dengan memberikan pelayanan sosial, mendirikan sekolah-sekolah, rumah sakit, membuka daerah pertanian serta perlayanan lainnya untuk ribuan warga Syiah Libanon.
Hizbullah, mampu membuat malu tentara Israel saat perang tahun 2006. Kala itu, pasukan Israel yang menyerang Lebanon harus pulang dengan kekalahan lantaran tak mampu menghancurkan Hizbullah.
Hizbullah masuk dalam daftar organisasi teroris menurut Amerika Serikat, Israel, Kanada, dan Australia.