TRIBUNNEWS.COM, SAO PAULO - Bangunan megah Templo de Salomao (Kuil Sulaiman) di Sao Paulo, Brasil yang diresmikan Kamis (31/7/2014) malam atau Jumat WIB dirancang khusus menyerupai kuil yang dibangun Nabi Sulaiman dalam kitab suci.
Bangunan Kuil Sulaiman di Sao Paulo dirancang untuk bisa menampung 10.000 jemaat di dalam gedung seluas 10 hektare. Puncak tertinggi bangunan adalah menara setinggi 55 meter.
Beberapa bagian bangunan dilapisi dengan emas murni seperti kuil masa pemerintahan Raja Sulaiman (Salomo).
Menurut kisah kitab suci, Bait Salomo adalah kuil pertama yang digunakan untuk beribadah umat Yahudi di Kota Yerusalem. Lokasinya terletak di Bukit Zion.
Tertulis dalam kitab, kuil ini dibangun di era pemerintahan Raja Sulaiman yang diperkirakan pada abad 10 Sebelum Masehi. Sedangkan Kuil Sulaiman atau Bait Salomo di Brasil dibangun oleh Edir Macedo jutawan Brasil, pendiri Gereja Universal dan pemilik salah satu stasiun televisi di Kota Sao Paulo.
Adapun Kuil Sulaiman di Sao Paulo, Brasil berada di kawasan Bras, di bagian timur atau Zona Leste Sao Paulo.
Dari lokasi stadion pembukaan Piala Dunia Arena Corinthians, Kuil Sulaiman berjarak sekitar 17 km ke arah barat. Jarak itu bisa ditempuh sekitar 30 menit tanpa kemacetan.
"Kami sedang mempersiapkan diri untuk membangun kuil, dalam cetakan yang sama dengan Salomo," ujar pemimpin gereja dan pendiri Gereja Universal, Uskup Edir Macedo yang ditayangkan televisi, lalu diposting di blog-nya.
Macedo mengatakan kuil itu dibangun dengan berton-ton emas. "Ya emas murni. Kami memang tak akan membangun sebuah kuil emas, tapi kami akan menghabiskan berton-ton uang, tanpa keraguan," katanya dikutip The Guardian.
Macedo mengatakan, Gereja Universal telah meneken kontrak untuk mengimpor batu-batu dari Hebron dan Jerusalem. "Batu seperti yang digunakan untuk membangun Bait Allah di Israel. Batu yang menjadi saksi kebesaraan Allah 2000 (3000) tahun lalu," katanya.
Tinggi puncak Kuil Sulaiman mencapai 55 meter setara dengan gedung bertingkat 18. Ini menjadi menara tinggi di Kota Sao Paulo dan menjadi dua kali lebih tinggi dibanding Patung Kristus Penebus di Rio de Janeiro.