News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terkait Kasus Korupsi Perancis Selidiki Direktur IMF Christine Lagarde

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) direktur Christine Lagarde (L) memberikan alamatnya sebelum Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) - Bisnis Forum Latin di Jakarta pada tanggal 10 Juli 2012. Legarde mengatakan bahwa tanda-tanda proteksionisme meningkat di tengah memburuknya kondisi ekonomi global adalah MENGKHAWATIRKAN, dan memperingatkan tindakan tersebut mempengaruhi semua orang. (AFP PHOTO / HO / ANTARAFOTO / ISMAR PATRIZKI) ----EDITORS NOTE----RESTRICTED TO EDITORIAL USE MANDATORY CREDIT AFP PHOTO / HO/ ANTARAFOTO / ISMAR PATRIZKI NO MARKETING NO ADVERTISING CAMPAIGNS DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS NO SALES NO ARCHIVE

TRIBUNNEWS.COM.PARIS - Direktur IMF Christine Lagarde mengatakan ia tidak akan mundur dari jabatannya karena skandal yang terjadi sewaktu ia masih menjabat Menteri Keuangan Perancis itu.

Direktur IMF Christine Lagarde mengatakan ia sedang diselidiki karena dianggap lalai dalam sebuah kasus korupsi yang terjadi sewaktu ia masih menjabat sebagai Menteri Keuangan Perancis.

Dalam sebuah pernyataan Rabu (27/8/2014), Lagarde menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan akan mengajukan banding atas keputusan yang memerintahkan penyelidikan dirinya.

Lagarde mengatakan ia tidak akan mundur karena skandal itu, namun akan kembali ke Washington di mana ia akan menjeleskan situasi tersebut kepada dewan direksi IMF.

Pernyataannya itu muncul setelah pengadilan Perancis menginterogasi dirinya untuk keempat kali karena penanganannya atas pembayaran kompensasi sebesar $527 juta kepada seorang pengusaha.

Bernard Tapie menerima kompensasi itu pada 2008 untuk menyelesaikan sengketanya dengan bank milik pemerintah Credit Lyonnais sehubungan penjual produk olahraga Jerman Adidas.

Lagarde mengatakan pembayaran itu untuk kepentingan terbaik negara, sementara banyak pengecam mengatakan, kompensasi itu terlalu berlebihan.(VOA/ABC NEWS)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini