News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2014

Kisah Jemaah Haji Asal Lahat yang Meninggal di Pangkuan Sang Suami

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Masjidil Haram, Kamis (4/9/2014).

TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Wajah Sulhana (53) penuh senyum bercahaya akhirnya memejamkan mata setelah menyelesaikan wukuf di Padang Arafah. Perempuan setengah baya ini pergi ke sisi Allah dengan khusnul khotimah di pangkuan suaminya, Hasyim.

Jemaah haji yang tergabung dalam KBIH Al Fatah Lahat, Sumsel, ini meninggal dunia saat berada di Musdalifah, Sabtu (4/10/2014) dinihari pukul 01.11 waktu Arab Saudi.

Sulhana sempat mendapat pertolongan pertama dari tim medis haji Sumsel dan petugas kloter 11 dibawah pimpinan H Musadaad Kholil. Namun Sang Khalik akhirnya memanggil perempuan paruh baya ini ke pangkuan-Nya.

Dugaan sementara jemaah haji kloter 11 asal Lahat ini meninggal akibat kelelahan. Berdasarkan catatan medis, Sulhana memiliki riwayat sakit jantung dan asma.

Hasyim, suami Sulhana dengan terisak ikhlas melepas kepergian istrinya yang dibalut dengan kain ihramnya sesaat dibawa ke ambulance pukul 01.30 dinihari.

Sesaat sebelum meninggal dunia Sulhana yang sudah lemas sempat digendong suaminya dengan kain ihram menuju tempat pemberhentian bus di Musdalifah.

"Tolong kasih jalan," kata Hasyim yang menggendong istri melewati kerumunan jemaah haji Indonesia yang memenuhi Musdalifah.

Sulhana bersama jemaah kloter 11 Sumsel lain sempat meninggalkan Arafah menuju Musdalifah sekira pukul 20.30. Sekitar pukul 01.00 jemaah Sumsel yang berada di Musdalifah bersiap ke Mina.

"Ia (Sulhana) sempat berzikir dan berdoa selama di Arafah tadi. Tadi saat dibawa ke Musdalifah ia sudah tampak kelelahan dan dibopong suaminya," ujar seorang jemaah haji perempuan asal Lahat yang ikut melepas kepergian Sulhana.

Pembimbing ibadah kloter 11 Sumsel, H Kemas Badaruddin memimpin doa untuk melepas kepergian Sulhana yang diserahkan ke Pemerintah Arab Saudi untuk dimakamkan.

"Ikhlaskan Pak," kata Badaruddin.

Sesaat sebelum jenazah dibawa oleh mobil ambulance, Hasyim mengusap wajah belahan jiwanya yang telah pergi dengan tenang ke hadirat-Nya. Ia pun kembali mengambil kain ihramnya yang menyelimuti sang istri dan melanjutkan perjalanan hajinya ke Mina untuk melempar jamarat.

Pantauan Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network), jemaah haji Indonesia yang ada di Musdalifah banyak yang kelelahan karena terlalu lama menunggu antrean bus yang mengangkut jemaah haji menuju Mina untuk melontar. Jemaah haji hanya sempat beristirahat sekitar 2 jam di Musdalifah yang terletak di tepi jalan. (Tribun Sumsel/Erwanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini