TRIBUNNEWS.COM, SURIAH - Salah-seorang penjahat perang Nazi, Alois Brunner yang menjadi target pencarian selama bertahun-tahun diyakini telah meninggal dunia di Suriah.
"Kami tidak dapat membuktikan secara forensik, tapi kami yakin dia telah meninggal dunia," kata kepala penyelidik pemburu penjahat perang Nazi, Efraim Zuroff kepada BBC.
Alois Brunner, saat berpangkat kapten pada kesatuan elit militer Nazi, SS, dianggap bertanggungjawab atas upaya paksa mendeportasi lebih dari 128.000 orang Yahudi ke sejumlah kamp konsentrasi di Yunani, Perancis, Austria dan Slovakia.
“Brunner memainkan peran kunci dalam pembunuhan massal terhadap warga Yahudi atas perintah Hitler,” kata Efraim Zuroff, Direktur Simon Wiesenthal Center di Yerusalem, yang selama ini terlibat perburuan terhadap penjahat perang Nazi.
Menurut temuan tim pemburu penjahat perang Nazi, Alois Brunner diyakini meninggal dunia empat tahun lalu di Suriah.
Efraim Zuroff mengatakan, pihaknya memiliki bukti baru bahwa jasad Brunner dikubur di sebuah lokasi yang dirahasiakan di wilayah Damaskus sekitar tahun 2010. Namun sejauh ini lokasinya tidak terlacak.
Penasehat Presiden Suriah
Sejumlah saksi mata menyebutkan, sebelum meninggal dunia di usia 98 tahun, Brunner mengaku bertobat atas tuduhan melakukan kejahatan perang.
Selama bertahun-tahun, keberadaannya tidak diketahui apakah masih hidup atau sudah meninggal.
Pada bulan April lalu, jati diri Brunner telah dihapus dari daftar penjahat yang paling dicari, karena dianggap telah meninggal dunia.
Pada 1950 Brunner diyakini telah kabur ke Suriah. Dia dilaporkan pernah menjabat sebagai penasehat Presiden Hafez al-Assad.