TRIBUNNEWS.COM.SYDNEY -Seorang pria yang melakukan penyanderaan di Lindt Cafe yang kemudian ditembak mati adalah Man Haron Monis, seorang warga asal Iran yang memiliki beberapa catatan kriminal. Menurut mantan pengacaranya, Monis bertindak sendirian dan bukan bagian dari organisasi teroris terencana.
Monis, yang mendapatkan suaka politik di Australia, saat ini menjalani tahanan luar setelah dituduh melakukan beberapa tindak kriminal, termasuk berperan atas meninggalnya mantan istrinya.
Dia juga menghadapi tuduhan melakukan 40 lebih penganiayaan seksual dan juga dinyatakan bersalah mengirim surat kepada keluarga dari tentara Australia yang gugur dalam tugas di luar negeri.
Menurut laporan, polisi mulai melakukan kontak dengan Monis sepanjang hari Senin sebelum kemudian petugas menyerbu gedung Lindt Cafe hari Selasa dinihari pukul 02.00 .
Perdana Menteri Australia Tony Abbott menjelaskan lebih banyak latar belakang Monis dalam keterangan persnya hari Selasa pagi.
Yang kami ketahui adalah pelaku adalah orang yang dikenal oleh pihak berwenang. Dia memiliki sejarah panjang melakukan tindak kekerasan, ketidakstabilan mental, dan memiliki paham esktrim. Kami tahu dia pernah mengirim surat kepada keluarga tentara Australia yang tewas dalam tugas di Afghanistan, dan dinyatakan bersalah atas tindakan tersebut. Kami juga tahu bahwa dia memasang gambar-gambar ekstrimis online. Dan di saat penyanderaan berlangsung kemarin, dia ingin membungkus kegiatannya dengan simbol sekte mematikan ISIL."
Mantan penasehat hukum Monis, Manny Conditsis menggambarkan Monis sebagai seseorang yang hidup menyendiri, sehingga besar kemungkinan dia bertindak sendirian.
"Ideologinya begitu kuat sehingga mengelabui visinya mengenai hal yang masuk akal dan objektif." katanya.
Conditsis mewakili Monis tahun lalu ketika dia dituduh berkomplot atas pembunuhan mantan istrinya Noleen Hayson Pal, yang ditusuk dan dibakar di luar unitnya di Sydney Barat.
"Melihat kenyataan bahwa dia terlibat tindakan kejahatan serius, juga kenyataan bahwa ketika ditahan dia mendapat perlakuan buruk, saya kira dia mungkin merasa tidak ada lagi yang dimlikiinya."
"Itulah mungkin dia melakukan hal seperti ini."
Conditsis juga mengatakan bahwa selama di penjara Monis mendapat perlakukan buruk.
"Dia mengalami beberapa hal yang sangat-sangat tidak menyenangkan, termasuk adanya kotoran manusia yang dilempar ke arahnya dan ke selnya." kata Conditsis lagi.
Menurut Conditsis mengatakan bahwa tindak penyanderaan kemarin bukanlah tindakan organisasi teroris terorganisir.
"Ini tindakan individu. Ini bukan tindakan terorisme terencana. INi adalah tindakan seseorang yang tidak waras, yang melakukan sesuatu yang mengerikan." kata Conditsis.(ABC NEWS)