News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Jepang 'Basmi' Yakuza dengan Komik

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komik (manga) dari kepolisian Jepang mengenai Yakuza.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Masyarakat Jepang umumnya membaca manga (komik). Pendidikan lebih cepat berhasil dengan penyajian melalui manga di Jepang. Mulai anak-anak sampai nenek kakek pun membaca manga berbagai hal. Hal ini hampir dilakukan setiap hari oleh warga Jepang dalam kehidupannya sehari-hari.

"Polisi Jepang pun dalam menghantam mafia Jepang Yakuza tak lupa menggunakan manga agar bisa cepat dimengerti masyarakat sebagai bagian dari pendidikan kepada masyarakat agar mengerti lebih jauh bahayanya Yakuza di masyarakat serta UU Anti Yakuza yang baru yang semakin membatasi gerak Yakuza di Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com, Rabu (14/1/2015).

Perang terhadap Yakuza sudah mulai dilakukan kepolisian Jepang dengan mengajak masyarakat sekitar. Pimpinan utama kelompok Yakuza misalnya pimpinan Kudokai di Fukuoka, empat pimpinan utama telah diciduk polisi dan dipenjarakan menunggu proses pengadilan lebih lanjut.

Sejalan dengan upaya penghancuran Yakuza tersebut, polisi akhir Oktober lalu menerbitkan komik Yakuza sebagai bagian dari pendidikan kepada masyarakat, sama seperti manga yang pernah diterbitkan tahun 2013 dengan cerita "Saya Tidak Kira Akan Terjadi," seri kedua.

Ceritanya mengenai seorang anggota Yakuza yang ketakutan akan masa depan istri dan keluarganya. Yakuza itu minum di klub malam, bermain judi pachinko, sementara anak dan istrinya menunggu di rumah.

Dia diharuskan bosnya meminta uang proteksi ke berbagai tempat termasuk ke tempat peminjaman lintah darat. Jumlah uang yang diperolehnya disetorkan kepada atasannya bos Yakuza. Namun bosnya tidak puas karena staf Yakuza lain bisa menyetorkan uang lebih banyak lagi.

Dia berusaha mencari jalan lain supaya bisa lebih banyak lagi setorannya kepada bos, di lain pihak dia pun bingung karena akan mendapat banyak tantangan dari masyarakat. Sementara itu dia juga berpikir keluarganya akan jadi apa nantinya kalau dia sampai dibunuh oleh kelompoknya tidak berhasil mengumpulkan uang banyak bagi bosnya.

Kini pimpinan Yakuza kelompok Kudokai telah ditahan polisi dan jumlah anggota kelompok Yakuza ini semakin turun sekitar 30 persen dibandingkan lima tahun lalu.

Januari 2014 kelompok Kudokai yang bermarkas di Kitakyushu, memiliki 950 anggota dan anggota rekanan. Jumlah tersebut menjadi sedikit, atau turun 400 orang dibandingkan tahun 2008.

Dalam dua bulan terakhir ini dengan berbagai penangkapan banyak pimpinan Kudo-kai, diperkirakan kelompok Yakuza terbesar di selatan Jepang akan mengalami krisis keanggotaan yang terus berkurang. Sebagian pun sekitar 50 orang sudah ada yang lari ke Kanto (Tokyo dan skeitarnya) terutama ke Perfektur Ibaraki dan Chiba.

Info lengkap Yakuza bisa dibaca di www.yakuza.in.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini