TRIBUNNEWS.COM-Li Xiaolin, putri mantan perdana menteri China Li Peng, diketahui memiliki simpanan bernilai 2,48 juta dolar dalam sebuah rekening bank HSBC di Swiss.
The International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) hari Selasa (10/02/2015) mendapati bahwa Li Xiaolin, putri mantan perdana menteri China Li Peng, yang dikenal karena dukungannya bagi penumpasan militer berdarah dalam gerakan demokrasi tahun 1989 – diketahui memiliki simpanan bernilai 2,48 juta dolar dalam sebuah rekening bank HSBC di Swiss.
Informasi yang terungkap dari beberapa bocoran dokumen yang dikenal sebagai “Swiss Leaks” ini, menambah daftar keluarga politisi senior China yang memiliki kekayaan sangat luar biasa dalam beberapa puluh tahun ini dan menyembunyikannya di beberapa rekening di luar negeri yang sulit dideteksi oleh pihak berwenang di China.
Li Xiaolin tidak menanggapi permintaan ICIJ untuk memberi komentar atas laporan tersebut. Orang yang menjawab telfon ICIJ hari Selasa di sebuah fasilitas milik pemerintah dimana Li menjadi pimpinan, menolak menyambungkan telfon kepada Li atau memberi informasi untuk menghubungi Li.
Walaupun Partai Komunis China berakar pada sosialisme, pejabat-pejabat partai memanfaatkan kekuasaan mereka untuk menempatkan keluarga dan sahabat-sahabat mereka pada industri-industri utama negara itu seperti energi, komunikasi dan perbankan, dengan menyediakan hadiah yang luar biasa besar. Tetapi sebagaimana kecaman banyak pihak, hal itu dilakukan dengan mengorbankan upaya perbaikan taraf hidup masyarakat.
Tahun 2012 Bloomberg melaporkan keluarga Presiden China Xi Jinping memiliki investasi di beberapa perusahaan dengan total aset mencapai 376 juta dolar, juga 18% saham tidak langsung di perusahaan tanah nadir yang asetnya bernilai 1,73 milyar dan juga 20,2 juta dolar investasi dalam perusahaan perdagangan teknologi. Meskipun demikian tidak ada aset yang terkait langsung pada Xi Jinping, istri atau putri mereka.
Tahun 2012 the New York Times melaporkan keluarga mantan Perdana Menteri China Wen Jiabao menguasai aset bernilai sedikitnya 2,7 milyar dolar.
Tahun 2014 lalu – lewat bocoran informasi – the International Consortium of Investigative Journalist mendapati bahwa anak-anak para pejabat senior China yang dikenal sebagai “Red Aristocracy” telah menyimpan kekayaan di rekening dan perusahaan lepas pantai. Li Xiaolin adalah direktur dua perusahaan Inggris “Virgin Islands” yang terdaftar sejak tahun 2005.
Kampanye anti-korupsi Partai Komunis China dilancarkan oleh Xi Jinping setelah ia menguasai partai tersebut pada akhir tahun 2012 dan mendapati sejumlah kasus penyalahgunaan jutan dolar anggaran oleh pejabat-pejabat partai, juga keluarga dan kalangan dekat mereka. Kader-kader partai yang diduga melakukan korupsi telah didakwa menerima uang suap dan menyalahgunakan posisi mereka untuk memberi keuntungan besar bagi pihak lain.
Li Xiaolin adalah putri satu-satunya Li Peng – perdana menteri China antara tahun 1987 – 1998. Li Xiaolin adalah pemimpin BUMN listrik raksasa China Power International Development Ltd. Masyarakat China mengenalnya dengan nama panggilan “Power Queen”. Ia juga dikenal menyukai pakaian-pakaian mewah, meski sejak Xi Jinping berkuasa ia kerap menggunakan pakaian yang lebih sederhana dan menggunakan tas belanja yang bisa digunakan berulangkali (baca juga : Otoritas Global Bakal Periksa Upaya HSBC Bantu Orang Kaya Hindari Pajak) .(VOA)