TRIBUNNEWS.COM, DUSSELDORF — Kopilot pesawat Germanwings bernama Andreas Lubitz (27) itu diketahui menyembunyikan nota izin sakit pada hari terjadinya peristiwa yang menewaskan 150 orang di dalam pesawat tersebut.
Hal itu terungkap setelah Kejaksaan Jerman menemukan fakta baru terkait dugaan bahwa kopilot pesawat Germanwings dengan nomor penerbangan 4U9525 sengaja menabrakkan pesawat ke Pegunungan Alpen, Perancis.
Dilansir dari AFP, dalam pencarian di rumah Lubitz, penyidik kejaksaan menemukan dokumen medis yang menyarankan kopilot itu untuk tidak bertugas.
"Dokumen medis yang menyarankan adanya penyakit dan dibutuhkan perawatan medis yang tepat," demikian keterangan penyidik kejaksaan Jerman, Jumat (27/3/2015).
Selain itu, penyidik juga menemukan "nota izin sakit yang tersobek dan masih berlaku, salah satunya berlaku untuk hari ketika kecelakaan itu terjadi".
Temuan ini mendukung dugaan sebelumnya yang menyebut Lubitz menderita depresi. "Dia menyembunyikan penyakitnya dari atasan dan koleganya," demikian pernyataan kejaksaan di Dusseldorf, Jerman.
Lufthansa, perusahaan induk Germanwings, telah mengonfirmasi bahwa Lubitz sempat istirahat terbang enam tahun lalu. Namun, dia kemudian lulus dalam semua tes psikologis dan fisik serta dianggap "100 persen fit untuk terbang".
Sejumlah temannya mengatakan, Lubitz mengalami gangguan kesehatan enam tahun lalu, yang dijelaskan oleh salah seorang teman sebagai "kelelahan", tetapi dia telah pulih dan kemudian tampak sangat normal.
Selain itu, Lubitz juga diduga mengalami "krisis kehidupan pribadi". Pemuda Jerman itu disebut memiliki masalah hubungan pribadi dengan pacarnya, yang menyebabkan dia diprediksi terguncang akibat krisis personal yang mendalam.(AFP)