News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jaringan Kelompok ISIS

Palu Godam dan Senapan Laras Panjang Diandalkan ISIS Untuk Hancurkan Situs-situs Bersejarah

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) menghancurkan relief dinding di Hatra, situs Warisan Dunia UNESCO, sekitar 110 kilometer barat daya Mosul, Irak. NIIS akhir pekan lalu memublikasikan video penghancuran situs arkeologi di kota kuno Hatra, yang memperlihatkan milisi menghancurkan relief dengan palu besi, dan menembakkan senjata Kalashnikov kepada patung-patung

TRIBUNNEWS.COM - Video yang diunggah kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS mengukuhkan sejumlah laporan bahwa kelompok tersebut menghancurkan artefak-artefak kuno di Irak yang masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO.

Dalam video tersebut terlihat anggota-anggota ISIS menghancurkan benda-benda kuno bersejarah dengan menggunakan palu godam dan senapan laras panjang.

Mereka mengatakan akan terus melanjutkan upaya penghancuran berbagai benda kuno berusia ribuan tahun di Irak.

"Negara Islam mengirim kami untuk menghancurkan berhala-berhala ini," demikian bunyi audio di video tersebut.

"Beberapa organisasi kafir mengatakan, menghancurkan artefak-artefak ini adalah kejahatan perang. Kami akan menghancurkan artefak-artefak dan berhala Anda di mana pun Negara Islam berkuasa," katanya.

Kementerian Pariwista dan Benda-benda Kuno Irak pada Maret lalu mengatakan, ISIS membuldoser benteng kuno di Hatra, yang diperkirakan adalah bagian dari upaya ISIS menghancurkan warisan budaya dan situs-situs keagamaan di Nineveh, yang jatuh ke tangan ISIS pada pertengahan 2014.

Benda-benda kuno di Hatra diperkirakan berusia setidaknya 2.000 tahun.

Badan PBB UNESCO mengecam keras penghancuran benda-benda bersejarah di Hatra dengan menyebut tindakan ISIS sebagai "pembersihan budaya".

UNESCO juga mengatakan bahwa menghancurkan warisan-warisan dunia sama dengan melakukan kejahatan perang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini