TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA - Sepadan kah denda 100 ribu dolar Amerika Serikat dan dua tahun masa percobaan untuk pembocor informasi rahasia negara kepada kekasih gelapnya? Itulah denda untuk David Petraeus (62), mantan direktur Badan Intelijen Amerika (CIA), Kamis (23/4/2015).
Ia meminta maaf atas, “semua kerugian akibat tindakan saya.” Demikian dilansir VOA Indonesia, Jumat (24/4/2015).
Petraeus pernah menjadi pejabat militer Amerika paling vital semasa perang Irak dan Afghanistan. Ia ditunjuk Presiden Barack Obama sebagai direktur CIA dan hanya menjabat setahun lalu undur diri pada akhir 2012.
Karir Petraeus bergejolak dua setengah tahun lalu setelah hubungan gelapnya dengan Paula Broadwell, yang sebelumnya menulis buku tentang purnawirawan itu, terbongkar.
Dalam sidang dua bulan lalu, Petraeus mengaku bersalah atas tuduhan mengambil dan menyimpan data rahasia secara tidak sah.
Jaksa mengatakan Petraeus memberi Broadwell delapan map berisi informasi rahasia yang disimpan diam-diam semasa menjadi komandan militer Amerika di Afghanistan.
Map-map itu berisi nama-nama agen rahasia, strategi perang koalisi dan catatan percakapannya dengan Presiden Obama dan Dewan Keamanan Nasional.
Jaksa mengatakan Petraeus, yang berkarir di angkatan darat Amerika selama hampir 40 tahun, awalnya berbohong kepada penyelidik dan membantah memberi informasi rahasia kepada Broadwell, namun kemudian setuju untuk mengaku bersalah bahwa dirinya telah membocorkan informasi rahasia.