TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dibalik insiden kerusuhan yang terjadi di kota Baltimore, Maryland, Amerika Serikat (AS), terdapat sebuah cerita lucu yang menimpa seorang demonstran.
Saat turun ke jalan untuk memprotes tewasnya seorang tahanan kulit hitam di dalam penjara kepolisian Baltimore, seorang remaja kulit hitam berusia 16 tahun didatangi oleh ibunya yang segera mengamuk dan memukulinya.
Sang ibu yang bernama, Toya Graham itu segera melancarkan sejumlah tamparan ke wajah anaknya dan berulang-ulang kali memakinya dengan kata-kata kasar, lantaran ia kesal anaknya ikut turun ke jalan dan membuat kerusuhan.
Meskipun saat itu anaknya mengenakan masker yang menutupi seluruh wajahnya, Toya masih dapat mengenalinya.
Ia kemudian menarik masker yang menutupi wajah ananya dan menyeretnya menjauh dari kerumunan demonstran. Ia kembali memukuli kepala anaknya berulangkali dan meneriakinya.
Meskipun dipukul berulang-ulang kali serta menerima makian, sang remaja tidak berani melawan, ia bahkan tampak ketakutan terhadap kegarangan ibunya, dan melangkah menjauh.
Dikutip dari CNN, Rabu (29/4/2015), Toya mengatakan anaknya sempat ingin melarikan diri ketika melihatnya datang ke arahnya.
"Saya adalah seorang ibu yang tidak toleran, saya tidak bermain-main. Dia tahun (saya melihatnya), dia tahun akan menghadapi kesulitan," tuturnya
Toya mengaku harus mengambil tindakan keras karena dia mencitai putranya, dan tak menginginkan ia menjadi korban selanjutnya.
Toya merupakan ibu dari enam orang anak dan membesarkan mereka seorang diri. Dari keenam anaknya tersebut ia hanya memiliki seorang putra.
Tameka Brown, satu dari kelima anak Toya mengatakan meskipun menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari ibunya, kakaknya mengaku bersyukur bahwa ibunya datang untuk menjemputnya.
Kakaknya lanjut Tameka mengetahui apa yang dilakukan ibunya terhadapnya hanya semata-mata karena ia mencintainya.
"Dia memang ibu yang keras, dan dia selalu tahu dimana kita berada," tuturnya.
Rekaman video ketika Toya memarahi anaknya tersebut beredar luas di media sosial.
Setelah mengetahui apa yang dilakukan oleh Toya, Komisaris Polisi Anthony Batts mengucapkan terima kasih kepadanya karena membantu upaya polisi memulihkan stabilitas keamanan di Baltimore.
"Dan jika Anda melihat di salah satu video dimana seorang ibu datang untuk menjemput anaknya yang mengenakan tudung kepala, dan mulai memarahinya karena ia begitu malu. Saya berharap lebih banyak orangtua menjemput anak-anak mereka dari jalan malam ini," ujarnya.