TRIBUNNEWS.COM - World Health Organization (WHO) Sabtu (09/05/2015), telah menyatakan bahwa Liberia baru saja terbebas dari kasus Ebola.
Pernyataan resminya dibacakan oleh wakil WHO untuk Liberia di Monrovia, ibukota Liberia.
"Wabah virus penyakit Ebola di Liberia sudah berakhir," demikian penyataan yang dibacakan oleh Dr. Alex Gasasira, perwakilan WHO.
Pernyataan tersebut dibuktikan melalui sebuah ilustrasi yang menunjukkan bahwa orang terakhir yang dikonfirmasi menderita Ebola telah dimakamkan.
Hal tersebut dapat menyimpulkan bahwa penularan Ebola dari manusia ke manusia sudah berakhir.
Dalam acara pembacaan pernyataan itu, hadir pula para staf dari Doctors Without Borders, dubes Amerika untuk Liberia, serta berbagai wartawan dan agen bantuan lainnya.
Setelah pembacaan pernyataan dari WHO tersebut, beberapa orang sempat dikatakan menangis dan bertepuktangan. Aksi mengheningkan cipta juga sempat dipimpin oleh Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf untuk mengenang mereka yang tiada akibat Ebola.
"Saya berterimakasih kepada masyarakat Liberia dan para mitra internasional yang sudah berjuang memerangi Ebola , serta masyarakat dunia yang sudah menunjukkan kepeduliannya kepada kami," kata Presiden Sirleaf.
"Mari kita rayakan (hal ini), namun tetap berjaga dan waspada (akan Ebola)," tambahnya lagi.
Tolbert Nyenswah, pejabat kesehatan Liberia yang memimpin usaha penanganan kasus Ebola, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa pernyataan itu merupakan suatu kemenangan tersendiri bagi negara dan masyarakat Liberia.
Namun, sama seperti pernyataan Presiden Liberia, Nyenswah dan bahkan Gedung Putih yang menyatakan turut bahagia atas Liberia, masih memiliki kekhawatiran atas Ebola, terutama yang masih menyerang Guinea dan Sierra Leone.
Di lain sisi, Ebola menjadi penunjuk kelemahan sistem kesehatan di Liberia. Hal ini berdampak pada keraguan perusahaan luar untuk kembali ke Liberia, seperti British Airways dan perusahaan penerbangan lainnya yang menghentikan penerbangannya ke Liberia sejak Agustus lalu.
Menurut Iris Martor, seorang perawat dan direktur program dari More Than Me, harus ada kebiasaan-kebiasaan hidup bersih yang dilakukan untuk mempertahankan posisi Liberia yang sudah dikatakan bebas dari Ebola.
"Termasuk program cuci tangan di sekolah-sekolah," katanya sambil menekankan bahwa kegiatan tersebut harus dijadikan gaya hidup masyarakat. "Jika kita lupa dan kembali pada ketidakpedulian, bisa jadi wabah akan kembali," jelas Martor. (Ruth Vania Christin)