TRIBUNNEWS.COM, AS - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memperoleh informasi nama sebenarnya dari Abu Sayyaf, komandan ISIS yang tewas dalam serangan di Suriah pada akhir pekan kemarin.
"Sementara ia memiliki sejumlah alias, kami percaya nama sebenarnya adalah Fathi Ben Awn Ben Jildi Murad al-Tunisi," kata seorang pejabat AS yang meinta dalam keadaan anonimitas, Selasa (19/5/2015), waktu setempat.
Al-Tunisi, yang dikenal dengan Abu Sayyaf, tewas dalam baku tembak dalam operasi militer yang digelar pasukan operasi khusus AS di Suriah timur.
Menurut pejabat pemerintahan, al-Tunisi bertanggung jawab atas pembiayaan minyak dan gas juga mengambil peran penting dalam operasi, perencanaan, dan komunikasi ISIS.
Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter menilai dengan tewasnya al-Tunisi merupakan pukulan yang cukup signifikan terhadap kelompok teror yang bercokol di Suriah dan Irak tersebut.
Disebutkan dalam operasi yang melibatkan dua lusin anggota Angkatan Darat Delta Force di wilayah al-Omar tersebut, turut disita, ponsel dan sejumlah dokumen. Petinggi intelijen AS kini tengah mengkaji temuan tersebut untuk mengungkapkan bagaimana organisasi teror beroperasi, berkomunikasi dan mendapatkan pendanaan.
Juga ditangkap dalam serangan itu istri Abu Sayyaf, Umm Sayyaf, yang kini berada ditahan di Irak. Para pejabat AS meyakini ia memiliki informasi tentang keberadaan warga AS dan Barat yang disandera di Suriah. [Sumber: CNN].