News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ilmuwan Temukan Lomekwi, Perkakas Batu Prasejarah Berumur 3,3 Juta Tahun

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine

TRIBUNNNEWS.COM - Sebuah alat batu tertua telah ditemukan oleh para arkeolog di Kenya. Dikatakan alat tersebut berusia sekitar 3,3 juta tahun, lebih tua 700 ribu tahun dari penemuan batu kuno sebelumnya.

Lebih dari 100 palu, landasan palu, dan artefak batu lainnya berhasil digali dari bukit gurun yang membatasi pantai barat Danau Turkana di Kenyan Rift Valley. Penemuan tersebut dinilai sebagai awal baru rekor arkeologi.

Perkakas batu itu bahkan setengah juta tahun lebih tua dari spesies Homo genus yang sebelumnya dikenal sebagai kelompok spesies tertua yang pernah ditemukan.

Ilmuwan memperkirakan perkakas ini dibuat oleh spesies "hominin", atau kelompok manusia yang tidak tergolong kera, yang kemungkinan merupakan pendahulu manusia secara langsung.

Tidak diketahui secara pasti spesies hominin mana yang membuat perkakas batu tersebut, tetapi spesies hominin berwujud kera Kenyanthropus platyops diketahui hidup di lokasi penemuan dan pada masa yang sama dengan perkakas batu itu.

"Ini adalah penemuan yang penting dan diteliti dengan baik. Saya sudah melihat artefak ini secara langsung dan saya yakin mereka memang kuno," ungkap seorang ahli manusia prasejarah Profesor Bernard Wood.

Dikatakan penting sebab penemuan tersebut dibutuhkan untuk memahami lebih lanjut manusia prasejarah. Perkakas batu itu ternyata membawa pada sifat sosial manusia prasejarah, seperti kerjasama ketika berburu, serta evolusi perkakas dan senjata purba.

"(Penemuan ini) memberi pencerahan atas kebiasaan hominin yang sebelumnya tidak diketahui dan perkembangan kognitif pendahulu kita yang tidak bisa dipahami hanya melalui fosilnya saja," kata pemimpin studi ini, Sonia Harmand dari Stony Brook University.

Tidak hanya manusia, simpanse juga diketahui ilmuwan sebagai pengguna perkakas batu untuk kebutuhan memecah kulit biji atau kacang. Sementara, kemungkinan perkakas yang ditemukan ini digunakan sebagai pembuka kulit kacang, umbi, atau batang mati untuk bisa memakan serangga di dalamnya.

Seperangkat perkakas batu kuno itu diberi nama 'Lomekwian', terinspirasi dari nama situs penemuan perkakas tersebut, Lomekwi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini