TRIBUNNEWS.COM, TIONGK0K - Sisa-sisa penumpang korban tenggelam kapal pesiar Eastern Star di Sungai Yangtze, Tiongkok, terus bertambah. Empat hari setelah kejadian itu, di sebuah rumah duka di Jianli, sudah tertata ratusan peti jenazah untuk korban tewas.
Jumlah korban meninggal yang berhasil dievakuasi tim SAR mencapai 65 orang. Menjelang Rabu (3/6/2015) malam, tim kembali menemukan 39 jenazah, demikian dilansir CCTV, kantor berita negara, Kamis (4/6/2015) pagi.
Sampai detik ini, penumpang yang selamat baru 14 orang. Kans menemukan 370 sisa penumpang hidup yang masih terjebak di dalam kapal menjadi suatu yang mustahil. Mereka belum juga ditemukan tim SAR.
Seorang juru bicara Departemen Perhubungan Tiongkok mengatakan, tim penyelamat sedang "bekerja dan menunggu keajaiban."
Saat membuang sauh dan menyusuri Sungai Yangtze, kapal pesiar Easter Star membawa 458 orang, Senin (1/6/2015) malam. Sebagian besar penumpang adalah orang tua, dan mereka memiliki kurang satu menit untuk mengambil jaket pelampung sebelum kapal tenggelam di bawah air keruh.
Malam nahas itu, menurut data satelit, tornado membuat posisi Eastern Star berubah 108 derajat. Para ahli berspekulasi posisi kapal itu semula stabil tapi tiba-tiba terbalik.
Dewan Negara memastikan kepada anggota keluarga penumpang bahwa pemerintah akan terus menyelidiki secara komprehensif atas insiden itu. Insiden yang menimpa Eastern Star dianggap sebagai salah satu insiden terburuk dalam dunia maritim Tiongkok sepanjang setengah abad ini. (CCTV/Shanghaiist.com)