Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, BRASIL - Sebuah fosil burung kecil berumur 115 juta tahun ditemukan di Brasil. Menurut News 24, burung tersebut memiliki gigi dan ekor bercabang dua yang terlihat seperti sepasang anak panah. Sejumlah ilmuwan melaporkan penemuan ini, Selasa (2/6/2015) lalu.
Peninggalan spesies itu ditemukan utuh tiga dimensi pada media batu yang berlokasi di sebelah timur laut Brasil. Burung tersebut merupakan satu dari ribuan fosil yang ditemukan di situs tersebut.
Penemuan ini menunjukkan fosil burung tertua di Gondwana, sebuah benua besar yang kini telah terpecah menjadi kepingan pulau-pulau di selatan bumi.
"Burung itu terlihat seperti burung kolibri. Ia memiliki mata besar, bulu-bulu yang menutupi tubuhnya dan dua bulu panjang pada ekornya. Di dalam paruhnya ada gigi," kata seorang peneliti dari University of Rio de Janeiro, Ismar Carvalho.
Burung tersebut berukuran sekitar enam sentimeter dari ujung hidung hingga ekornya yang terbagi dua dan terikat menyerupai pita. Spesies ini belum mendapatkan nama, namun diperkirakan termasuk kelompok Enantiornithes.
Enantiornithes biasanya memiliki gigi dan sayap bercakar. Sayangnya, spesies tersebut diyakini sudah punah.
Pada ekor sang burung, tim penemu melihat adanya beberapa baris titik yang berbentuk simetris sepanjang bulu ekor. Diperkirakan titik-titik itu adalah tanda adanya pola warna.
Sementara, bulu yang ada diyakini tidak digunakan untuk terbang, tetapi mungkin lebih untuk menarik perhatian lawan jenis, berkomunikasi secara visual, atau sebagai ciri khas spesies tersebut.
Meski umurnya cukup tua, masih belum cukup tua untuk menyandang gelar nenek moyang burung tertua. Hingga kini, burung tertua yang pernah ditemukan adalah Archaeopteryx, yang hidup sekitar 150 juta tahun lalu. (News24.com)