Siloam mengambil langkah berani untuk menjamin pasien mendapatkan dokter terbaik.
Seperti halnya dokter di Indonesia, dokter di Myanmar sibuk mencari duit, melayani pasien dari rumah sakit ke rumah sakit sehingga tidak fokus menangani pasien.
"Kami menaikan gaji dokter berkali-kali lipat agar para dokter fokus melayani pasien. Mereka hanya bekerja di Siloam, tidak di tempat lain. Jumlah mereka 20 orang," kata Dokter Paul.
Pasien sekarang membanjiri Pun Hlaing Siloam Hospital di tengah kesibukan rumah sakit itu menyambut peresmian hari Sabtu.(*)