Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Untuk mengenang setahun peristiwa nahas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH17, pemerintah Australia mendirikan sebuah monumen khusus yang akan ditempatkan di Gedung Parlemen Australia, Canberra.
Rencananya, monumen tersebut akan diletakkan di sebelah monumen peringatan bom Bali.
Pada plakatnya yang akan dipasang di taman Gedung Dewan Perwakilan Australia, akan ditulis nama-nama dari tiap korban, termasuk nama 39 warga Australia yang ikut tewas.
Peluncurannya akan dilakukan pada 17 Juli 2015 mendatang, bersamaan dengan gelaran upacara peringatan nasional yang diadakan sebagai penghargaan bagi 298 jiwa yang tewas di timur Ukraina, demikian sebut Perdana Menteri Australia Tony Abbott.
"Keluarga dari korban MH17 akan terus ada di hati kami. Saya harap upacara ini dapat membantu mereka untuk tetap kuat selagi menghadapi masa-masa sulit selama setahun ini," ucap Abbott pada segenap anggota parlemen.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya juga akan terus memberikan dukungan pada para keluarga yang merasa kehilangan dan menuntut keadilan.
Selain untuk mengenang korban dari insiden itu, upacara juga ditujukan untuk memberikan penghargaan khusus bagi beberapa personel Australia yang terlibat dalam pencarian dan penanganan jenazah korban dan investigasi kecelakaan.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 rute Amsterdam - Kuala Lumpur terjatuh pada 17 Juli 2014 lalu, akibat tertembak oleh misil pemberontak pro-Rusia di Donetsk Oblast, Ukraina. Kejadian ini menewaskan seluruh awak dan penumpang pesawat yang berjumlah 298 orang.