Laporan Tribun Jateng, Vania Putri
TRIBUNJATENG.COM- Pemimpin muda Korea Utara, Kim Jong Un telah mengeksekusi mati 70 orang pejabat sejak memerintah tahun 2011 lalu.
Pemerintahan yang dipimpinnya pun dirasakan pejabat bawahannya bak pemerintahan teror lantaran banyaknya darah pejabat tertumpah.
Bahkan Kim Jong Un lebih diktator dibanding sang ayah Kim Jong Il. Selama memerintah sejak 1994 menggantikan sang ayah Kim Il-sung. Demikian disampaikan sejumlah pejabat Korea Utara.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-se, dalam sebuah forum di Seoul membandingkan masa pemerintahan sang anak dengan sang ayah.
Pada masa pemerintahan Kim Jong Il, hanya sekitar 10 pejabat yang dieksekusi mati di tahun pertama kekuasaannya.
Seorang pejabat dari Badan Intelijen Nasional Korea Selatan, yang menolak disebutkan namanya, mengutip sejumlah informasi kantor, yang menegaskan bahwa agen mata-mata kepercayaan Kim Jong Un telah mengeksekusi 70 pejabat.
Yun juga mengatakan bahwa Kim lebih menekankan "pemerintahan teror" dimana hal ini mempengaruhi kondisi pemerintahan dan negara secara signifikan.
Banyak warga Korea Utara termasuk beberapa pejabat yang memilih bekerja di luar negeri dengan maksud untuk bisa membelot ke Korea Selatan.
Namun pada akhirnya Kim Jong Un tahu, entah tahu darimana yang pada akhirnya menyebabkan ia mengeksekusi pejabat tersebut karena dianggap berkhianat.
Korea Utara selama ini memang dinilai sebagai sebuah negara yang otoriter sejak diperintah keluarga Kim tahun 1948.
Banyak pihak mencari tahu kondisi dalam pemerintahan, namun sangat sulit untuk benar-benar mengetahuinya.
Proses eksekusi yang dilakukan Kim Jong Un dianggap sebagai proses pembersihan pemerintahan tingkat tinggi sepanjang sejarah Korea Utara.
Untuk memperkuat kekuasaannya, kakek Kim Jong Un, Kim Il Sung sebagai pendiri Korea Utara tahun 1948 menghapus Korea Utara dari fraksi pro Soviet dan Pro Tiongkok dalam kepemimpinan senior di tahun-tahun setelah perang Korea tahun 1950-1953.
Banyak pejabat yang menjadi korban eksekusi saat itu karena dituduh menjadi mata-mata Amerika.
Pembersihan pemerintahan paling spektakuler sampai saat ini adalah ketika tahun 2013 lalu ia mengeksekusi pamannya, Jang Lagu Thaek, karena diduga melakukan pengkhianatan. (tribunjateng/huffingtonpost.com)