TRIBUNNEWS.COM, AMMAN - Seorang mantan ratu kecantikan Jordania, selama beberapa bulan terakhir menjadi seorang aktivis peretas atau dikenal dengan nama "Hacktivists" dan terlibat aktif perang siber melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Citra Islam di negara-negara Barat dan non-Muslim hancur akibat perbuatan makhluk-makhluk itu (ISIS). Saya menyebut mereka makhluk, saya tak sudi menyebut mereka manusia," kata Lara Abdallat kepada Al Arabiya News.
Setelah menyaksikan eksekusi kejam terhadap pilot Jordania Muath al-Kassasbeh yang dirilis ISIS pada Januari lalu, Lara, yang adalah Miss Jordania 2010, memutuskan untuk memerangi ISIS di dunia maya.
Tujuh bulan lalu, Lara bergabung dengan GhostSec, kelompok aktivis internet yang berafiliasi dengan kelompok peretas ternama Anonymous.
"Kelompok kami bertekad untuk memerangi terorisme apakah itu ISIS, Boko Haram atau kelompok lain yang memusuhi kemanusiaan. Jiwa manusia terlahir bebas, siapakah mereka sehingga memiliki hak mengambil jiwa manusia?" kata Lara.
Selama tujuh bulan bergabung bersama GhostSec, Lara dan kelompoknya mengklaim berhasil menghancurkan dua forum internet utama yang digunakan sebagai sarana komunikasi ISIS.
"Kami bisa memastikan kami sudah memberikan efek menghancurkan untuk organisasi mereka lewat gangguan masif pada jalur komunikasi dan infrastruktur teknis mereka," ujar Lara.
"Kami sudah menutup lebih dari 100 situs ISIS dan memblokir 55.000 akun Twitter yang digunakan sebagai sarana propaganda, ancaman intelijen dan rekrutmen," tambah dia.
Saat ditanya apakah dirinya tak khawatir membuka identitasnya ke media sebagai seorang peretas anti-ISIS, Lara mengatakan: "Pertama-tama, kami melacak serangan siber mereka. Jadi jika mereka berencana menyerang saya, saya akan menemukannya dengan mudah dan sejauh ini mereka tidak (mengincar Lara). Mereka hanya bermulut besar."
Lebih jauh Lara mengatakan, orang-orang yang bergabung dengan ISIS adalah mereka yang sudah merasa putus asa dengan kehidupan.
"Mereka mudah dicuci otak dan beberapa dari mereka cukup beruntung bisa kabur setelah mereka mengetahui bentuk asli ISIS setelah bergabung," tambah Lara.
Serangan maut terhadap majalah Charlie Hebdo di Paris pada Januari lalu juga merupakan salah satu alasan Lara bergabung dengan GhostSec. Sebab, Lara menyadari ancaman yang diberikan ISIS dengan kemampuannya tersambung dengan banyak orang secara online.
"Kami berasal dari banyak latar belakang namun tujuan kami sama yaitu menghancurkan ISIS dan meruntuhkan kekalifahan mereka," tambah Lara seraya menambahkan banyak perempuan menjadi anggota GhostSec.