Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Akhirnya Tiongkok mulai memasang rem untuk devaluasi yuan-nya, seraya bank sentral Tiongkok menaikkan nilai yuan terhadap dolar AS sebesar 0,05 persen.
Kenaikan itu menjadikan kurs referensi yuan terhadap satu dolar AS menjadi 6,3975 yuan, setelah selama tiga hari terakhir terus-menerus dipangkas.
Menurut The Guardian, kenaikan ini dilakukan oleh Bank Rakyat Tiongkok yang mulai ingin menstabilkan yuan demi menyurutkan kekhawatiran pasar finansial.
Penurunan nilai alias devaluasi yuan pada pekan ini dikatakan telah mengguncang pasar finansial dan negara-negara lain, yang juga mencurigai Tiongkok akan melakukan 'perang kurs'.
Yuan terakhir kali terpantau mengalami penurunan pada Kamis (15/8/2015) lalu, yang menjadikan satu dolar AS setara 6,4010 yuan.
Namun, penurunan itu justru menurut The China Post telah mendongkrak rupiah, yang naik tipis mengalahkan dolar AS.
Tak hanya rupiah, kurs Asia lainnya, seperti peso Filipina, dan won Korea Selatan pun turut mengalami kenaikan, setelah sebelumnya merosot akibat devaluasi yuan. (The Guardian/The China Post)