Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Setidaknya 330 pejuang ISIS tewas dalam serangan udara Inggris. Hal ini dimulai sejak Royal Air Force menyerang kelompok ISIS pada September tahun lalu.
"Angka ini perkiraan. Kita tidak percaya ada korban sipil apapun sebagai akibat serangan ini," kata Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon seperti dilaporkan Reuters, Kamis (17/9/2015).
Pemerintah Inggris memutuskan untuk memperpanjang serangan udara terhadap kelompok milisi ISIS sampai Maret 2017, demikian tegas Fallon.
Fallon yang tengah berkunjung ke Irak beberapa waktu lalu mengatakan pesawat-pesawat tempur Inggris telah membantu pasukan Irak di darat dalam mendorong milisi ISIS keluar dari wilayah Kurdi dan kota-kota strategis, seperti Tikrit dan Bayji.
“Kami ingin memastikan untuk menjaga tempo operasional yang penting ini sehingga kami akan memperpanjang masa Skuadron 12 selama setahun lagi hingga Maret 2017,” terang Fallon.
Skuadron 12 yang terdiri dari pesawat-pesawat pengebom Tornado GR4 semula akan dibubarkan pada Maret mendatang lalu diganti dengan skuadron berisi pesawat-pesawat Typhoon.
Namun, setelah militer Inggris melancarkan serangan udara terhadap ISIS pada September 2014 lalu, Perdana Menteri David Cameron memutuskan untuk melanjutkan misi. (Reuters)