Namun tidak lama, asap mengepul di pemondokannya sehingga Sumiati bersama 1.000 lebih jemaah lainnya di hotel tersebut harus dievakuasi ke luar pemondokan.
Wanita kelahiran Bantul, Yogyakarta tersebut pun harus beranjak dari tempat tidurnya yang berada di lantai 3, dalam kondisi kaki kirinya belum pulih.
"Saya dibopong teman yang lainnya ke luar dari kamar," ucap Sumiati.
Memang di lantai 8 hotel yang ditempati wanita dari Kloter SOC 46 ini terjadi kebakaran.
Kamar yang dihuni dua jemaah haji Indonesia yang sudah tua tersebut muncul asap karena ada jemaah yang lupa mematikan penanak nasi saat menjalankan umrah di Masjidil Haram, Rabu (16/9/2015) malam.
Pemilik hotel Abdullah Quraisy mengungkapkan, kebakaran kamar hotel tersebut terjadi akibat jemaah lupa mematikan penanak nasi saat menjalankan umrah di Masjidil Haram.
"Orangnya baru ingat sedang menanak nasi di kamar saat sudah berada di kendaraan," ucapnya.
Tetapi kebakaran tersebut tidak berlangsung lama dan tidak merambat ke tempat lainnya dan hanya terlokalisir di kamar 801.
Meskipun demikian, pihak hotel bergerak cepat memperbaiki segala kerusakan di Lantai 8 akibat kebakaran tersebut untuk bisa ditempati kembali jemaah.
"Paling 12 jam lagi selesai perbaikannya. Tinggal nanti menunggu izin dari petugas pemadam di sini untuk dicek lagi, setelah dianggap tidak ada keluar baru dikeluarkan izin untuk kembali dihuni," ungkapnya.
Idris, petugas hotel mengaku saat kejadian melihat asap sudah mengepul.
Ia langsung membawa tabung pemadam kebakaran dan menyemprotnya.
Kemudian ia pun menelepon petugas pemadam kebakaran dan hanya butuh kurang lebih satu jam situasi sudah bisa dikendalikan.
"Pemadamannya cepat sampai asapnya hilang," ucapnya.