Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Kepolisian Prancis menutup Menara Eiffel untuk kunjungan wisatawan pada Minggu (20/9/2015), karena adanya dugaan ancaman teroris.
Dikutip dari The Local France, kepolisian dan tim anti-teroris Prancis langsung bergegas ke menara itu setelah mendapat laporan sekitar pukul 9.00 waktu setempat soal keberadaan seorang pria yang membawa ransel berukuran besar.
Sedangkan, UPI mendapatkan informasi bahwa ada laporan yang mengatakan tiga orang membawa ransel besar memanjat menara itu sekitar pukul 5.30, yang kemudian menghilang dan tak diketahui keberadaannya.
Menanggapi laporan itu, dikatakan tim anti-teroris dikerahkan, diikuti helikopter yang terbang di atas Menara Eiffel. Kepolisian juga membentuk barisan barikade di sekitar menara itu.
Pengunjung Menara Eiffel juga sempat dievakuasi oleh kepolisian, demi kelancaran diadakannya pemeriksaan, sebab ditakutkan pria yang dikatakan membawa ransel besar itu meninggalkan benda-benda berbahaya di menara itu.
Meski dicurigai sebagai ancaman teroris, seorang polisi mengatakan bahwa pria tersebut bisa jadi hanya seorang penggiat olahraga ekstrem, yang kemungkinan ingin melakukan aksi terjun payung dari puncak menara itu.
"Pernah ada yang seperti itu. Pelaku biasanya menyembunyikan perlengkapan dan parasutnya pada malam hari, lalu esoknya masuk ke menara dan terjun payung, sambil merekamnya di video," ucap sang polisi.
Pihak berwajib Prancis memang akhir-akhir ini selalu sigap dalam menanggapi laporan dugaan ancaman teroris, mengingat banyaknya kasus ancaman teror yang dihadapi dalam beberapa waktu terakhir ini, seperti aksi tembak di atas kereta Amsterdam - Prancis.
Setelah pemeriksaan dan tidak ditemukan benda berbahaya apapun, dilaporkan bahwa Menara Eiffel sudah dibuka kembali pada sore hari. (UPI/The Local France)