TRIBUNNEWS.COM - Menyusul terjadinya tragedi Mina yang menewaskan ratusan jamaah haji dari berbagai negara, kantor Foreign Haj Mission, saat ini dipenuhi utusan-utusan jamaah haji dari berbagai negara.
Para utusan ini membombardir petugas dengan sejumlah pertanyaan nama atau identitas korban untuk mengetahui apakah anggota mereka termasuk dalam korban tersebut.
"Kami masih mengambil rincian dari pemerintah Saudi. Pejabat kita memeriksa kamar mayat serta rumah sakit untuk mencari tahu kasus kematian atau cedera, "kata Konsul Jenderal Pakistan Aftab A. Khokher.
Sumber lain mengatakan kepada surat kabar dari Mina, setidaknya ada enam warga Pakistan yang tewas kena injak.
Konsul Jenderal India, B.S. Mubarak, mengatakan tiga orang India telah meninggal dan dua luka-luka, namun ini masih menurut laporan awal.
Konsul Jenderal Bangladesh, A.K.M. Shahidul Karim, mengkonfirmasi kematian seorang wanita dari negaranya.
Menurut Konsul Jenderal Mesir Adel El-Alfy, lima peziarah Mesir dilaporkan terluka namun tidak ada korban jiwa.
Konsul Jenderal Tunisia Fathi Nefiati juga menindaklanjuti tragedi. Dia mengatakan tidak ada jamaah Tunisia dilaporkan tewas. Konfirmasi sama berasal dari Konsul Jenderal Palestina Emad Shaath, dan Konsul Jenderal Yordania.
Konsul Jenderal Lebanon Ziad Atallah mengatakan peziarah Lebanon terluka dalam tragedi itu, seorang laki-laki berusia 80 tahun dilaporkan hilang.
Konsul Irak dan Sudan umum, Khaled Khero dan Khaled Al-Taras, juga menegaskan tidak ada cedera atau kematian.
Sementara Konsul Jenderal Maroko, Mohammad El-Mhamadi juga melaporkan tidak ada cedera atau kematian di antara jamaah haji asal Maroko.