TRIBUNNEWS.COM, MINA - Panggilan telepon dari keluarga jemaah haji yang berangkat ke Mekkah pada 2015 ini langsung membanjiri banyak pihak di Mina, setelah berita soal tragedi di daerah itu menyebar.
Dikutip dari Arab News, sejumlah diplomat, wartawan, fotografer, bahkan sukarelawan yang berada di sana dibanjiri banyak panggilan telepon dari keluarga dan kerabat yang panik menanyakan kabar jemaah haji di Mina pascainsiden tersebut.
Tak hanya itu, individu-individu itu juga terus memperhatikan tiap berita, foto, dan video dari media sosial dan lainnya demi mendapatkan kabar terbaru soal keadaan di sana/
Kepanikan itu terjadi karena sebagian besar dari mereka tak bisa menghubungi jemaah haji yang ada Mina, mengingat banyak pula individu lainnya yang melakukan panggilan telepon di waktu yang sama.
Bahkan, demi mendapatkan informasi jelas, ada juga yang akhirnya memutuskan untuk pergi ke Mina dan mencari tahu sendiri di sana.
"(Saudari dan ipar saya) punya ponsel, tapi setiap kami telepon, mereka tak bisa dihubungi. Ini sudah terjadi sejak Kamis (24/9/2015)," kata seorang warga dari Pakistan, Yasin Munawwar, yang kini sudah ada di Mina.
"(Saya dan keluarga) tak tahu apa yang harus dilakukan. Jadi, saya ke Mina untuk mencari mereka. Saya sudah mengunjungi banyak rumah sakit dan pusat turis," kata dia lagi.
Jumat (25/9/2015), rombongan jemaah haji tetap melanjutkan ritual lempar jumrah yang sudah memasuki hari kedua ini, setelah pada hari pertamanya insiden jemaah haji terinjak dan menewaskan 753 orang terjadi. (Arab News)