News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bayar Rp 811 Juta, Pemburu Ini Dapat Izin Tembak Gajah Afrika

Penulis: Ruth Vania C
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pemburu yang dikatakan dari Jerman (kanan), merayakan kematian seekor gajah raksasa yang menjadi target perburuannnya, 8 Oktober 2015

TRIBUNNEWS.COM, ZIMBABWE - Setelah singa Cecil, kali ini seekor gajah Afrika terbesar di Zimbabwe harus tewas akibat ditembak seorang pemburu asal Jerman, yang mengaku sudah membayar ratusan juta untuk mendapat izin memburunya.

Dilaporkan oleh Telegraph, gajah tersebut ditembak mati pada 8 Oktober 2015 lalu, setelah si pemburu membayar Rp 811 juta untuk mendapat izin memburunya.

Dikatakan si pemburu melakukan perjalanan ke Zimbabwe untuk mengikuti sesi perburuan selama 21 hari, yang menargetkan lima spesies besar, yaitu gajah, leopard, singa, kerbau, dan badak.

Keberhasilan si pemburu membunuh gajah tersebut dielu-elukan oleh komunitas perburuan di seluruh dunia, sebab gajah tersebut diketahui sebagai gajah terbesar yang pernah diburu di Afrika selama 30 tahun ini.

Hal itu diketahui dari berat tiap gadingnya yang mencapai 54 kilogram, dikutip dari USA Today, sehingga menandakan gajah itu adalah satu dari gajah-gajah terbesar di daerah itu.

Namun, kematian sang gajah mengundang amarah dari aktivis perlindungan hewan yang mengatakan bahwa gajah itu adalah spesies yang cukup langka, sehingga seharusnya dilindungi.

"Tiap gajah seharusnya dibedakan dari nilai kelangkaannya sebagai sebuah warisan nasional dan dijauhkan dari praktik perburuan," kata seorang operator foto safari, Anthony Kaschula, melalui sebuah tulisan di akun Facebook.

Sedangkan, menurut informasi dari kepala asosisi perburuan Zimbabwe, si pemburu tak tahu bahwa gajah itu adalah termasuk spesies terbesar yang pernah ada, sampai mati tertembak.

Ia juga mengatakan otoritas Zimbabwe seharusnya memberikan kalung khusus untuk gajah-gajah seperti itu, jika tak ingin menjadi sasaran para pemburu. (USA Today/Telegraph)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini