News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Imigran Banjiri Eropa

114 Pengungsi Tiba di Siprus, Inggris Diminta Tampung

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pengungsi tiba di pangkalan militer Inggris di Akrotiri, Siprus, setelah menumpang dua kapal kayu, Rabu (21/10/2015). (The Guardian/Ministry of Defence/SAC Laura Wing)

TRIBUNNEWS.COM, ATHENA - Setidaknya 114 pengungsi diduga dari Suriah mendarat di pangkalan militer Inggris di Siprus, menimbulkan kesalahpahaman soal siapa yang akan menampung mereka.

Dikatakan The Guardian dua kapal kayu yang mengangkut lebih dari 100 pengungsi yang belum dipastikan asalnya, termasuk 28 anak-anak, tiba di Siprus, Rabu (21/10/2015).

Merespon kedatangan sejumlah pengungsi tersebut, Kementerian Dalam Negeri Siprus mengatakan pihaknya telah melakukan konsultasi dengan kedutaan Inggris di Siprus.

Namun, menurut Reuters, meski para pengungsi mendarat di wilayah teritorial Inggris, Inggris menyatakan bahwa menurut kesepakatan yang sudah ada seharusnya Siprus yang bertanggungjawab untuk menampung mereka.

"Kesepakatan kami dengan Republik Siprus sejak 2003 adalah memastikan bahwa otoritas Siprus bertanggungjawab atas situasi seperti ini," kata seorang pejabat Menteri Pertahanan Inggris.

Ia pun menegaskan bahwa penempatan pengungsi yang menginjak pangkalan militer di Siprus tidak menjadi tanggungjawab Inggris.

Namun, berlawanan dengan hal tersebut, agen PBB UNHCR mengatakan bahwa secara hukum dan berdasarkan memorandum Inggris-Siprus 2003, justru Inggris yang wajib menampung para pengungsi tersebut

"Pencari suaka yang tiba di area pangkalan militer menjadi tanggungjawab Inggris, tapi mereka akan tetap bisa mengakses fasilitas Republik (Siprus)," demikian pernyataan UNHCR.

Inggris memiliki dua wilayah teritorial di Siprus, yang berperan sebagai pangkalan operasi militernya di Timur Tengah. Pengungsi selama ini menghindari Siprus karena posisinya sulit untuk menyeberang ke Eropa. (The Guardian/Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini