TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin oposisi Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, Kamis (22/10/2015) mengajukan nota mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Najib Razak di parlemen.
Langkah itu terjadi setelah sebelumnya seorang anggota DPR dari partai Parti Keadilan Rakyat, Hee Loy Sian, mengajukan pemberitahuan awal akan mosi percaya kelompok oposisi.
Namun sejumlah kritikus termasuk sesama partai oposisi di DPR Malaysia, Partai Aksi Demokrat (DAP), mengatakan bahwa sikap politik tersebut harus disampaikan langsung oleh pemimpin oposisi ,Dr Wan Azizah sendiri.
Namun terjadi keraguan apakah hal itu akan terdengar dalam sesi parlemen kali ini, namun Dr Wan Azizah menyatakan optimismenya.
Menurutnya jika itu terjadi maka tak hanya kelompok oposisi yang mendukungnya, namun juga dari koalisi Barisan Nasional, yang notabene sebagai kelompok pendukung pemerintah.
"Saya memiliki alasan untuk percaya bahwa sebagian besar Dewan Rakyat (majelis rendah), dan oleh karena itu ini berarti tidak hanya 88 anggota parlemen oposisi, tetapi juga dalam jumlah yang memadai anggota parlemen di Barisan Nasional telah kehilangan kepercayaan pada kepemimpinan Najib Razak untuk memimpin pemerintah," katanya seperti dikutip dari Channelnewsasia.com, Kamis (22/10/2015).
"Ini perlu dicatat, bahwa nota tidak percaya ini hanya terkait dengan kepercayaan terhadap Najib bukanlah pemerintah Malaysia," katanya.
Hal itu menurutnya harus dilakukan karena tengah terjadi krisis kepemimpinan di negaranya yang bisa berimbas kepada bidang ekonomi, sosial, dan politik.
Najib diterpa tuduhan korupsi dan salah urus keuangan perusahaan investasi negara dalam program firma negara yang didani oleh utang, Pengembangan Berhad 1Malaysia (1MDB).(Channelnewsasia.com)