Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, FILIPINA - Seorang tentara Filipina menembaki sebuah persekutuan doa di sebuah pangkalan militer, Kamis (22/10/2015), dan menewaskan lima orang rekannya.
Insiden di kamp militer di pulau Basilan itu mengakibatkan sembilan tentara lain terluka. Menurut pejabat militer Filipina, Kolonel Benjamin Hao, insiden itu terjadi ketika tengah berlangsung studi Alkitab.
"Ada studi Alkitab. Dia pergi ke sana, ke ruang belakang dan kemudian mulai menembak," ujar sang kolonel seperti dikutip Channelnewsasia.com, sambil menambahkan, motif pelaku yang akhirnya harus tewas belum diketahui.
"Komandan batalionnya mengatakan ia berubah setelah pergi berlibur dan dia menjadi pendiam. Sebelumnya ia adalah seorang periang, banyak bicara, namun ketika ia kembali ia berbeda," kata dia.
Hao mengatakan pelaku merupakan tentara berpangkat kopral di bagian mortir. Ia bukan bagian kelompok yang melakukan studi Alkitab.
"Kami percaya itu adalah insiden yang terisolasi, tetapi kita akan melihat lebih dekat ke dalam aspek medis dan psikologis untuk menentukan akar penyebab," kata dia.
Militer Filipina menghadapi ancaman kelompok bersenjata Al-Qaeda Abu Sayyaf yang bersembunyi di hutan Basilan dan bertanggung jawab atas sejumlah penculikan wisatawan asing, dan misionaris Kristen. channelnewsasia.com