Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seseorang boleh saja mengatakan hebat dan memperlihatkan produknya yang katanya hebat, tetapi tanpa bukti nyata misalnya sertifikat menang dan award dari sebuah organisasi masyarakat, rasanya kehebatan itu akan hambar terasa.
Tidak demikian dengan Shinji Hataishi, President Hatamantouen Co.Ltd., Imawari, perfektur Saga, Jepang yang produknya berhasil meraih Good Design Award 2015 di Jepang.
Award ini teramat sangat sulit diperoleh dan hanya hanya yang benar berkualitas tinggi bisa memperolehnya dan diakui oleh kementerian ekonomi perdagangan dan industri Jepang (METI).
"Produk kami hanya yang terbaik baik kualitas bahan dan produk maupun desain yang kami buat," papar Hataishi khusus kepada Tribunnews.com kemarin (2/11/2015) di kantornya di perfektur Saga.
Bahan yang dipakai hanya bahan porselin terbaik di dunia dari perfektur Saga. Satu bahan saja tanpa campuran apa pun bisa membuat porselin terbaik di dunia.
Lalu desain yang dilakukan juga dilakukan terbaik berkat pengalamannya yang telah turun-temurun empat generasi.
Perusahaan dimulai sejak tahun 1926. Berarti tahun depan akan memperingati 90 tahun usaha, bisnis dan bukti keberhasilan usahanya tersebut.
"Anak saya yang laki juga beruntunglah menyukai usaha kami ini di bidang porselin. Tapi dia lebih suka untuk hubungan internasional. Jadi kalau ada pelanggan dari luar Jepang biasanya dia yang menghadapinya," katanya.
Berbagai produk nya juga akan ditampilkan pada pameran di Paris Perancis dalam waktu mendatang bersama proyek ARITA 400 tahun, proyek porselin daerah Arita di perfektur Saga, seiring dengan penemuan bahan baku porselin terbaik di dunia di Izumiyama perfektur Saga 400 tahun yang lalu.
Produk cangkr orselinnya bukan hanya cantik tipis ringan, tetapi juga sangat indah lekukan cangkirnya sehingga mudah pula dipegang seseorang.
Lalu berapa harga satu cangkir tersebut? Rata-rata sekitar 3000 yen tergantung dari besar kecil dan desain serta bahan yang digunakan, maupun cara pembuatannya.
Saat ini 30% produknya terjual ke luar Jepang dan sisanya dibeli oleh masyarakat di dalam Jepang terutama pihak restoran, cafe, hotel eksklusif dan sebagainya.
"Di masa depan tentu saja saya berminat memasarkan juga ke Indonesia. Namun saat ini masih fokus untuk memasarkan ke Eropa dan Amerika dulu," katanya.