TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Kelangkaan stok kondom gratis di India dikatakan menimbulkan kekhawatiran akan kembali merebaknya HIV/AIDS di negara tersebut.
Dilaporkan oleh Reuters, kelangkaan kondom gratis terlihat dalam data pemerintah yang dirilis pekan lalu.
Data itu menunjukkan unit program AIDS di dua pertiga wilayah India hanya memiliki stok kondom gratis yang bertahan kurang dari sebulan, bahkan beberapa hari.
Sedangkan, pembagian kondom gratis menjadi bagian dari program AIDS di India, yang menargetkan kelompok-kelompok yang riskan HIV/AIDS seperti PSK agar terhindar dari penyakit itu.
Karenanya, sejumlah pengamat mengkhawatirkan kelangkaan persediaan itu dapat membawa pada pilihan hubungan seksual yang tak aman dan meningkatkan korban infeksi HIV/AIDS, terlebih di kalangan kaum miskin.
Dikatakan kelangkaan itu terjadi setelah PM India Narendra Modi memotong subsidi negara untuk program AIDS, dengan harapan dana daerah dapat menutupnya.
Namun, kekurangan dana untuk menyuplai persediaan kondom gratis tetap saja terjadi, lantaran unit AIDS regional juga menghadapi penundaan pembayaran akibat lika-liku birokrasi.
Pihak Organisasi Pengendalian AIDS Nasional India (NACO) menyalahkan pemotongan subsidi negara dan tertundanya pendanaan sebagai penyebab kelangkaan stok kondom gratis dan mengharapkan stok kembali dicukupi dalam 15 - 20 hari ke depan.
"Pemerintah seharusnya menyediakan kami kondom agar kami bisa terus bekerja. Jika kami terinfeksi, kami akan mati," komentar seorang PSK, Shaalu. (Reuters/Hindustan Times)