News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Paris

Inilah Sosok Jagal Sadis yang Tewaskan 89 Orang di Paris

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas forensik berada di luar Stade de France, Paris, Perancis.

TRIBUNNEWS.COM, PARIS — Salah satu pengebom bunuh diri di Paris yang teridentifikasi paling awal adalah Omar Ismail Mostefai.

Akibat aksinya dalam konser musik Bataclan itu, 89 orang tewas.

Dia teridentifikasi dari sidik jari setelah aparat keamanan menginvestigasi salah satu lokasi penyerangan di sebuah konser pertunjukan tersebut.

Adapun total korban tewas pada peristiwa di Paris akhir pekan ini mencapai 129 orang.

Mostefai lahir pada 21 November 1985 di wilayah miskin di pinggiran Paris.

Sebelumnya, otoritas keamanan telah mengidentifikasi Mostefai melakukan kejahatan ringan pada rentang 2004-2010.

Sebagaimana dikutip dari AFP, Minggu (15/11/2015), dari perbuatannya itu, dia tak dipenjara.

Alasannya, kejahatannya terlalu ringan.

Jaksa Paris, Francois Molins, mengungkapkan, Mostefai adalah target utama dari aksi radikalisasi.

Namun, hingga kejadian penyerangan, dia tak pernah diinvestigasi lantaran dianggap tak terafiliasi dengan kelompok teroris mana pun.

Pasca-penyerangan Jumat lalu, para penyidik lantas mengusut rekam jejaknya, apakah Mostefai telah melakukan perjalanan pada tahun lalu ke Suriah.

Atas penyerangan yang dilakukannya, ayah dan saudara laki-laki Mostefai diciduk oleh otoritas keamanan pada Sabtu petang.

Tak hanya itu, tempat tinggalnya juga ikut digeledah.

"Ini adalah sesuatu yang benar-benar gila," ujar saudara laki-laki Mostafei yang berusia 34 tahun sebelum dibawa petugas keamanan.

"Kemarin saya ke Paris dan melihat bagaimana kejadian ini," lanjutnya.

Saudaranya itu mengaku tidak lagi berhubungan dengan Mostefai sejak beberapa tahun lalu.

Dia juga tahu Mostefai pernah terlibat kejahatan ringan.

Namun, dia tak pernah berpikir bahwa Mostefai berubah menjadi radikal.

Yang dia tahu, Mostefai telah pergi ke Aljazair bersama keluarganya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini