TRIBUNNEWS.COM - Serangan bom di sebuah masjid Syiah dan tempat lain di Baghdad selatan menewaskan sedikitnya 15 orang hari Jumat (20/11/2015).
Sementara itu, seorang pejabat agama senior menyerukan persatuan di antara warga Irak dalam perang melawan kelompok Negara Islam atau ISIS.
Salah satu serangan paling mematikan itu menarget masjid di lingkungan Nahiyet al-Rasheed di ibukota Irak.
Sebuah ledakan bom juga terjadi di jalan di luar masjid itu ketika jemaah baru saja selesai melakukan salat Jumat, kata polisi.
Dalam beberapa menit, seorang pengebo bunuh diri di dalam masjid meledakkan rompi bahan peledak.
Sepuluh orang tewas dan 28 lainnya luka-luka dalam serangan terkoordinasi itu, menurut polisi.
Dua bom pinggir jalan terpisah meledak di daerah komersial di Baghdad tenggara, menewaskan lima orang dan melukai sembilan lainnya, kata pejabat keamanan.
Para pejabat rumah sakit mengukuhkan angka kematian itu.
Seperti polisi, mereka berbicara dengan syarat tidak disebutkan jati diri mereka karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Sejauh ini belum ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun serangan-serangan harian di Baghdad dan sekitarnya sering diklaim oleh kelompok Negara Islam atau ISIS.
Di kota suci Syiah Karbala, wakil dari ulama Syiah yang paling berpengaruh di Irak menyerukan persatuan dalam memerangi ISIS dan mengecam serangan baru-baru ini di luar negeri yang telah diklaim oleh kelompok itu.(*)