TRIBUNNEWS.COM, BELGIA - Otoritas Belgia dan Perancis merilis dua nama yang menjadi buronan baru, diduga terlibat serangan teror Paris.
Kedua nama tersebut adalah Samir Bouzid dan Soufiane Kayal.
Keduanya diketahui adalah pria dan tengah aktif dicari oleh kepolisian Belgia dan Perancis.
Samir dan Soufiane dikatakan sempat diketahui tengah mengendarai sebuah mobil Mercedes dengan satu dari pelaku serangan di Le Bataclan, Salah Abdeslam, yang masih menjadi buronan utama otoritas Eropa.
Keduanya diketahui menyeberang di perbatasan Hungaria dan Austria pada 9 September 2015 lalu, menggunakan identitas palsu.
Identitas Soufiane dikatakan pernah digunakan untuk mengontrak sebuah rumah di Auvelais, Belgia, yang setelah digerebek ternyata dijadikan tempat pembuatan bom yang nantinya digunakan di Paris.
Sedangkan, identitas Samir disebut pernah digunakan untuk mengirimkan uang sebesar Rp 11,3 juta melalui Western Union, ke seorang wanita yang tewas saat penggerebekan di St-Denis, Hasna Aitboulhacen.
Hasna adalah sepupu dari otak di balik serangan teror Paris, Abdelhamid Abaaoud, yang turut tewas dalam insiden penggerebekan sebuah apartemen di St-Denis.
Sejumlah uang itu dikirim beberapa hari setelah insiden tragedi Paris, yaitu pada 17 November 2015. Hasna dan Abdelhamid tewas pada 18 November 2015.
Nama Samir Bouzid dan Soufiane Kayal dikatakan adalah identitas palsu. Nama asli dari keduanya belum diketahui. (Washington Post/NY Daily News)