News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Ginza Jepang Toko Yoshiyuki Morioka Hanya Menjual Satu Buku

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Morioka Shoten di Ginza, hanya tiga menit dari Stasiun Shintomicho jalur Yurakucho line.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tak seperti toko buku pada umumnya yang menjual beragam jenis buku, Yoshiyuki Morioka membuka toko buku tunggalnya di Ginza bulan Mei 2015.

"Memang agak aneh karena ini dari pengalaman saya sebelumnya membuka toko buku di Kayabacho," kata Yoshiyuki Morioka saat Tribunnews.com berkunjung ke toko buku tunggal miliknya itu (hanya menjual satu buku di tokonya) baru-baru ini.

Tokonya dekat dengan Stasiun Shintomicho. Dari pintu ke luar nomor dua, lurus, menyeberangi jembatan, lalu langsung ke kanan sekitar satu menit tiba di tokonya yang ada di sebelah kanan jalan.

Toko dengan ukuran sekitar 1,8 meter X 2,2 meter itu memang tampak sempit karena hanya satu lantai. Mungkin ini pula yang membuatnya jadi toko buku tunggal. Sehingga ruangan jadi seolah luas karena hanya menampilkan satu buku saja yang ada di meja khusus di tengah ruangan.

Yang dijual di sana hanya satu buku saja dan berganti setiap hari. Tidak banyak terlihat buku berjejer di rak dalam ruangan tersebut. Tidak seperti yang biasa kita lihat pada toko buku biasa, dengan buku yang sangat banyak dan sangat bervariasi.

Konsepnya adalah spesialisasi seseorang kepada sebuah tema atau bahkan sebuah buku.

Oleh karena itu selain satu buku saja yang ditampilkan pada toko buku tunggalnya itu, ada pula arsip catatan dalam rak khususnya, dengan tema buku yang ditampilkan.

Misalnya buku yang dipajang dengan tema kupu-kupu. Maka arsip buku yang ada pada saat itu, hanya mengenai kupu-kupu. Hal ini bisa pula ditanyakan kepadanya saat satu buku kupu-kupu itu ditampilkan di tengah toko bukunya tersebut.

Karena dari satu buku khusus itu (hanya kupu-kupu) kita bisa membuka arsip lain mengenai buku kupu-kupu yang lain yang juga ada di arsip khususnya, yang disimpan di dalam rak kayu kotak-kotak, laci kecil.

Pengalaman 10 tahun mengelola toko bukunya di Kayabacho (setelah ditutup kini dibuka di Ginza) membuatnya fokus kepada satu buku.

"Pembeli buku di sana tampaknya hampir semua membeli dan mencari satu buku saja. Itu sebabnya saya membuka toko satu buku saja di sini," katanya lagi.

Simpati juga berdatangan dari berbagai orang dan berbagai negara karena keunikan jualannya tersebut dengan email-email yang masuk kepadanya.

Konsep ini memang menarik, selain juga tak perlu repot dengan berbagai macam rak dan banyaknya buku yang ditampilkan. Toh, pembeli hanya memilih dan membeli buku satu saja. Begitulah kira-kira alasan Yoshiyuki membuka Tokyo Satu Buku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini