Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tanggal 10 Januari lalu adalah Hari Kedewasaan Jepang dan dirayakan di berbagai tempat.
Namun di Kota Mito Perfektur Ibaraki, saat seorang anak muda sedang membacakan sumpah kedewasaan, mendadak mikrofon direbut sekelompok anak muda aliran keras.
"Namen janee yo! (jangan omong kosong)" teriak mereka di panggung setelah merebut mikrofon di panggung perayaan.
Tujuh anak muda yang berusia 19 dan 20 tahun akhirnya bentrok dengan petugas keamanan setempat.
Polisi pun ikut dipanggil dan menangkap ke tujuh anak muda tersebut. Perayaan pun sempat tertunda agak lama gara-gara kejadian tersebut.
Perayaan kedewasaan adalah saat anak muda tahun ini berusia 20 tahun, maka dirayakan dalam perayaan kedewasaan tersebut. Usia 20 tahun adalah mulainya usia dewasa di Jepang.
Pihak penyelenggara, para pejabat pemda Kota Mito 12 Januari lalu akhirnya berkunjung ke kantor polisi di Mito ingin menyelesaikan masalah tersebut dengan tujuh anak muda aliran keras tersebut yang ditahan polisi.
Sekitar 1.900 orang hadir dalam perayaan hari kedewasaan di Kota Mito tersebut. Namun disayangkan terjadi keributan yang dilakukan tujuh anak muda tersebut.
Foto-foto keributan diposting di berbagai media sosial Jepang dan kini ramai dibicarakan banyak anak muda Jepang.
"Pihak polisi berharap agar lain kali penyelenggara bisa lebih ketat lagi dalam menjaga keamanan sehingga tidak terjadi hal-hal keributan seperti itu lagi," kata sumber Tribunnews.com, Rabu (13/1/2016).