News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lawan Radikalisme, 13 Ribu Pria Tajikistan Cukur Janggut

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pria berjanggut

 Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, DUSHANBE - Demi melawan radikalisme, otoritas Tajikistan mencukur masal janggut sekitar 13 ribu pria di negara itu.

Aksi cukur masal itu dilakukan di wilayah Khatlon, Tajikistan.

Menurut kepala polisi setempat, sekitar 12.818 pria yang memiliki janggut terlalu panjang dan berantakan, telah dicukur sejak 2015 lalu.

Selain itu, otoritas setempat juga menutup sekitar 160 toko yang menjual pakaian tradisional Islam.

Mereka pun membuat lebih dari 1.700 wanita memutuskan berhenti memakai kerudung.

Langkah-langkah itu dikatakan sebagai upaya untuk mengekang radikalisme.

Di bawah pemerintahan yang sekuler, Tajikistan selama ini membendung tradisi-tradisi yang dianggap tak sesuai yang diklaim diimpor dari Afganistan.

Presiden Tajikistan Emomali Rahmon memang dikenal atas tindakan kerasnya terhadap politik Islam di negara yang penduduknya 90 persen muslim itu.

Sebagai seorang Sunni yang sekuler, Rahmon berulang kali menyatakan keprihatinannya atas kebangkitan Islam yang kerap dikaitkan dengan ekstremisme.

Namun, langkah tegas Tajikistan itu dikatakan Washington Post meniru upaya yang dilakukan di wilayah Xinjiang, Tiongkok.

Di sana, pemerintah Tiongkok kerap berupaya mengekang tradisi kaum Muslim Uighur yang menjadi kelompok minoritas di negara itu.

Belum lama ini, anggota DPR Tajikistan juga mengajukan UU untuk melarang penggunaan nama yang ke-Arab-an di kalangan warga Tajikistan. (Al Jazeera/Washington Post)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini