TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah atas nama ketua delegasi Indonesia dalam sidang ke-11 Parlemen negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) atau Organization of tne Islamic Countries (OIC) yang bernaung dalam Parliamentary Union of The Islamic Countries (PUIC) mengingatkan pemimpin negara OKI khususnya dalam jajaran eksekutif agar jangan hanya menjadi penonton atas kejadian yang menimpa ummat Islam saat ini.
Dalam pidato yang disampaikan di hadapan 31 negara peserta konfrensi, Fahri Hamzah menyampaikan kritik orang atas sebutan negara OIC yang sering diplesetkan menjadi "Oh I See" sebagai pertanda sikap pasif dan masa bodoh.
Fahri mengatakan, selama ini sikap negara Islam nampak pasif dan tidak independen.
Fahri mengajak koleganya anggota parlemen dari negara-negara Islam agar mendesak agar pemimpin pemerintahan negara OKI bersikap lebih berani dalam menentukan masa depan dari negara Islam.
Konfrensi yang diselenggarakan di tengah kota Baghdad yang masih diliputi dengan penjagaan ketat tersebut mengambil tema "Bersatu Melawan Terorisme dan Kekerasan", diikuti oleh pemimpin parlemen dari 31 negara dari sekitar 50-an negara OKI.
Dalam pernyataannya, politisi PKS ini juga mendorong negara-negara Islam yang sedang dalam transisi menuju demokrasi agar mengambil jalan seperti yang dilakukan oleh Indonesia. yaitu membangun negara sipil yang demokratis yang menjadi harapan seluruh lapisan masyarakat.
"Indonesia siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan konfrensi parlemen OKI ke 13 tahun 2018 sehingga para pemimpin negara Islam dapat melihat kemajuan demokrasi Indonesia lebih dekat"," ujar Fahri Hamzah.