TRIBUNNEWS.COM, LAHORE - Mengklaim serangan bom di Pakistan, kelompok Taliban Pakistan Jamaat-ul-Ahrar menyebut pihaknya tak bermaksud tewaskan anak-anak.
Kelompok tersebut mengaku menjadi dalang serangan bom bunuh diri di Taman Gulshan e Iqbal, Kota Lahore, pada Minggu (27/3/2016).
Dari jumlah korban tewas yang telah mencapai 72 orang, menurut NBC News, mayoritas diantaranya adalah kaum perempuan dan anak-anak.
"Pelaku nampaknya sengaja menargetkan kaum yang lemah, jadi mereka menyerang para ibu dan anak di taman itu," sebut Kepala Kepolisian Lahore, Haider Ashraf.
Namun, juru bicara Jamaat-ul-Ahrar, Ehsanullah Ehsan, kemudian mengatakan bahwa kelompoknya tak benar-benar menargetkan para ibu dan anak itu.
"Target utama kami sesungguhnya umat Nasrani yang sedang merayakan Paskah di taman itu," kata Ehsan, dikutip NBC News.
"Kami tak bermaksud untuk membunuh anak-anak dan ibu-ibu di sana. Kami justru menargetkan umat Nasrani yang pria," tambahnya.
Aksi ini mendapat kecaman dari banyak pihak termasuk pemimpin negara lain, termasuk Presiden RI Joko Widodo.
"Indonesia mengutuk keras serangan bom di Lahore. Teror atas nama apapun tidak dibenarkan. Dukacita mendalam utk korban, rakyat Pakistan -Jkw," cuit Presiden Jokowi melalui akun @jokowi, Senin (28/3/2016). (NBC News/Reuters)