TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - PBB mendesak agar tiap negara di dunia bersama menampung pengungsi Suriah sampai tiga tahun ke depan.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon, Rabu (30/3/2016), dalam konferensi tingkat menteri badan pengungsi PBB (UNHCR) di Jenewa.
Ban mendesak agar dunia bersolidaritas dan membagikan rasa kemanusiaan, melalui penampungan pengungsi Suriah.
PBB tengah berupaya memberikan tempat tinggal untuk sekitar 480 ribu pengungsi hingga akhir 2018.
Sekitar 10 persen sudah ditampung di beberapa negara tetangga Suriah, namun dikhawatirkan negara-negara itu pun mulai menghadapi konflik dan kesulitan.
Setidaknya, Ban meminta agar tiap negara di dunia memudahkan jalur masuk untuk pengungsi dan menambah kuota penampungan pengungsi.
Negara-negara juga bisa memberikan izin masuk bantuan kemanusiaan, upaya penyatuan keluarga, dan kesempatan untuk bekerja atau sekolah.
"Awalnya mereka memang sekadar pengungsi. Tapi, ke depannya mereka bisa menjadi orang terpelajar, profesor, ilmuwan, buruh, dan perawat," kata Ban.
Ia menekankan agar negara-negara melihat pengungsi sebagai kesempatan baik untuk menambah potensi negara.
Konflik lima tahun telah menewaskan sedikitnya 250.000 orang dan membuat hampir 5 juta orang mengungsi ke negara lain.
Uni Eropa telah sepakat pada bulan ini dengan Turki untuk menampung 2,7 juta pengungsi Suriah, demi menghentikan imigrasi ilegal. (Reuters/Al Jazeera)