TRIBUNNEWS.COM, KANADA - Sandera yang dipenggal Abu Sayyaf pada Senin (25/4/2016), John Ridsdel, dikenang sebagai pria kesayangan keluarganya.
Kematian Ridsdel di tangan kelompok tersebut menimbulkan duka mendalam bagi keluarganya.
"Ia adalah kesayangan rekan, anak-anak, saudari, dan keluarga besarnya. Semua pasti akan merasa kehilangan," demikian pernyataan keluarga Ridsdel.
Ridsdel juga dikenang sebagai sosok yang ramah, mau dekat dengan siapapun, serta menikmati hidup secara penuh.
Sejumlah rekan Ridsdel saat pria itu masih berprofesi sebagai seorang wartawan, mengenangnya sebagai orang yang luar biasa dan paling disukai.
"Saat saya melihat namanya diberitakan menjadi korban penculikan, saya sempat berpikir, 'Ya, Tuhan, mengapa ini bisa terjadi padanya," tutur satu rekannya, Don Kossick.
PM Kanada Justin Trudeau telah mengonfirmasi kematian Ridsdel, yang dipenggal oleh kelompok Abu Sayyaf, dan menyampaikan ungkapan dukanya.
"Mereka sudah mengalami kondisi yang buruk. Momen ini pasti menjadi duka bagi mereka semua," katanya. (Vice/CBC News)