TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Jika resmi memerintah nanti, capres Filipina Rodrigo Duterte berjanji akan berupaya membebaskan sandera WNI Abu Sayyaf.
Tersisa empat orang WNI yang masih dalam jeratan kelompok Abu Sayyaf, setelah 10 WNI bebas pada Maret lalu.
Pria yang memimpin perolehan suara di pilpres Filipina pada Senin (9/5/2016) itu berjanji semampu mungkin akan membebaskan empat WNI yang tersisa.
"Tak hanya sandera WNI, tapi juga sandera dari negara-negara lain," demikian katanya, dikutip Davao Today.
Janji itu diucapkan setelah mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi tujuan pertama kunjungan kenegaraannya.
Dalam kesempatan itu, ia akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membicarakan masalah sandera Abu Sayyaf dan keamanan perbatasan maritim.
Menurutnya, terorisme di perbatasan dapat diupayakan melalui penjagaan ketat perbatasan.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan pada 4 Mei 2016 bahwa kondisi empat WNI tersebut dalam keadaan baik.
Keempatnya diketahui beridentitas Aryanto (kapten), Piter (chief officer), Dede (second officer) dan Samsir (juru mudi). (Davao Today/Pos Kupang)