TRIBUNNEWS.COM, SICHUAN - Sejumlah dokumentasi yang memperlihatkan perjuangan para pelajar di Sichuan, Tiongkok, menjadi viral.
Pasalnya, untuk ke sekolah, anak-anak tersebut harus memanjat tebing yang curam dan berbahaya bagi anak-anak seusia mereka.
Sebanyak 17 anak tangga dibuat pada tebing setinggi 800 meter itu untuk memudahkan para pelajar asal Desa Atule'er itu memanjat.
Setiap hari, tanpa perlengkapan tambahan apapun, anak-anak berusia antara 6 - 15 tahun itu memanggul ransel sekolahnya dan memanjat tebing.
Untuk pulang ke rumah, mereka harus melakukan yang sama, yaitu menuruni tebing itu menggunakan anak tangga yang telah disediakan.
Seorang jurnalis dari Beijing News yang meninjau langsung hal itu bahkan mengatakan rute tersebut sangat memacu adrenalin.
"Berbahaya sekali, harus 100 persen hati-hati. Jika terpeleset sedikit saja, langsung jatuh ke daratan," katanya.
Memanjat tebing itu menjadi hal yang wajib dilakoni anak-anak tersebut untuk bersekolah, sebab keluarga mereka tinggal di sisi tebing.
Sedangkan, sekolah di puncak tebing itu adalah satu-satunya sekolah terdekat dari wilayah tersebut.
Rute itu disebut berbahaya karena sebelumnya perjalanan itu pernah menelan nyawa delapan bocah, yang jatuh saat memanjat dan tewas seketika.
Meski demikian, anak-anak lain seperti tak kapok mengikuti rute tersebut, demi mendapatkan pendidikan.
Dokumentasi terkait perjuangan anak-anak itu kemudian menjadi viral, terutama di kalangan netizen Tiongkok.
Kebanyakan dari mereka menyuarakan dukungan dan respons positif atas perjuangan anak-anak itu.
Hal itu juga mendapat perhatian dari pemerintah setempat, yang telah menjanjikan bantuan kemudahan akses, seperti tangga landai. (The Guardian/Shanghaiist)