TRIBUNNEWS.COM - Ajimat pemikat wanita ternyata sudah ada sejak zaman Mesir Kuno.
Ajimat alias jampi-jampi itu berhasil ditemukan oleh para arkeolog setelah berhasil menerjemahkan dua teks Mesir Kuno yang tertulis pada papirus.
Teks tersebut berisi mantra kuno untuk memanggil dewa-dewa dan roh jahat dan dipakai sebagai jampi-jampi untuk mendapatkan cinta dan kekuasaan.
Memang, mantra itu tidak secara spesifik menargetkan nama seseorang.
Sebaliknya, manta ditulis sedemikian rupa sehingga siapa pun yang akan menggunakannya tinggal menyematkan nama orang yang akan menjadi target.
Pembuat mantra yang tertulis dalam bahasa Yunani kuno itu—bahasa yang dipakai di Mesir saat itu—sendiri tidak tercantum.
Franco Maltomini dari University of Udine, Italia, seperti dilansir LiveScience, menjelaskan, mantra cinta merupakan permohonan pada dewa-dewa gnostik, dewa dari agama kuno.
Disebutkan, pengucap mantra harus membakar persembahan di sebuah pemandian dan menulis mantra di dinding pemandian itu.
Salah satu kalimat mantra pemikat berisi permohonan pada dewa untuk membakar jantung perempuan yang menjadi target agar dapat mencintai si pemohon.
Mantra lain dengan target seorang laki-laki berisi kata-kata magis hingga laki-laki target mau melakukan apapun.
“Aku bersumpah demi Bumi dan air, demi setan yang mendiamimu, dan saya memohon atas peruntungan pemandian ini, seiring kau menyala, bakarlah dia (nama perempuan) yang lahir dari (nama ibunya) hingga dia jatuh padaku,” bunyi salah satu mantra.
Mantra pada papirus tersebut diperkirakan berumur sekitar 1.700 tahun yang lalu.
Selain memuat mantra, bagian belakang papirus juga memuat ramuan yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk sakit kepala dan kusta.