TRIBUNNEWS.COM, FLORIDA - Penembakan yang terjadi di sebuah klub gay di Orlando, Florida, AS, dikabarkan telah menewaskan 50 orang.
Insiden yang terjadi pada Minggu (12/6/2016) itu telah diklaim oleh kelompok militan ISIS, melalui media pemberitaannya, Aamaq.
"Serangan yang menargetkan sebuah klub malam gay di Orlando, Florida, dan menewaskan puluhan orang dilakukan oleh seorang militan ISIS," demikian pernyataannya, dikutip Reuters.
Pelaku telah ditangkap dan diidentifikasi sebagai Omar Mateen, seorang pria berusia 29 tahun keturunan Afghanistan, yang tinggal di Fort Pierce, Florida.
Penembakan terjadi sekitar pukul 4.00 waktu setempat dan menimbulkan kekacauan.
Otoritas setempat baru mulai mengangkut jenazah yang ditemukan di sekitar klub tersebut pada Minggu malam.
Disebutkan insiden berdarah itu telah menewaskan 50 orang dan melukai lebih dari 50 orang.
Insiden itu disebut sebagai aksi penembakan massal terparah sepanjang sejarah AS dan bahkan kerap dikatakan lebih mematikan daripada peristiwa 9/11.
Sebagai tanda duka, Gedung Putih memasang bendera setengah tiang dan Presiden AS Barack Obama mengecam kejadian itu sebagai "aksi teror dan penuh kebencian". (The Guardian/AP)